Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat kesulitan mencari alamat seorang tenaga kerja wanita asal Sukabumi, Iis Sopiah (35) yang tewas di Mesir.

"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh pihak mulai dari BNP2TKI hingga Kemenlu RI dan Kedubes RI Kairo, Mesir. Namun identitas TKW ini hanya pasportnya yang isinya bahwa almarhumah lahir di Sukabumi 12 Desember 1980," kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Aam Amar Halim di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, pencarian alamat TKW ini pun bertambah sulit karena informasinya Iis membuat pasport di Kantor Imigrasi Tanjungpriok Jakarta dan tujuannya pemberangkatannya juga bukan ke Mesir tetapi ke Yaman pada 9 September 2001.

Selain itu, informasi dari BNP2TKI, almarhumah juga berangkat ke Mesir melalui Batam yang menyeberang ke Malaysia dan sampai di Mesir pada Agustus 2015.

Namun demikian, pihaknya terus berupaya mencari alamat lengkap TKW yang saat ini yang jasadnya masih dititipkan di empat penitipan mayat Zeinhom di Kairo.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan Iis bukan warga Kabupaten Sukabumi walaupun lahir di Sukabumi, karena dalam identitas di pasportnya yang berlaku hingga 2016 itu hanya terdapat tempat dan tanggal lahirnya saja, ujarnya.

"Jika melihat dari kronologis pemberangkatan, Iis sempat kembali ke tanah air karena TKW ini berangkat pada 9 Agustus 2015 dan tiba di Mesir pada 13 Agustus dengan rute perjalanan Batam-Malaysia-Mesir," tambahnya.

Aam juga mengimbau kepada warga di Kabupaten Sukabumi yang merasa keluarga Iis Sopiah Junaedi untuk segera melapor ke Kantor Disnakertrans Kabupaten Sukabumo agar jasadnya bisa segera dipulangkan ke ke kampung halamannya di Indonesia. Karena tidak menutup kemungkinan, jika tidak ada warga yang mengakui atau melapor jasad pahlawan devisa ini dikuburkan di sana.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015