Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Ekspor biji kopi robusta asal Lampung pada Juli 2015 mencapai 25.609 ton, senilai 48,27 juta dolar AS, dibandingkan bulan sebelumnya.
"Jumlah itu naik bila dibandingkan Juni 2015, yang mencapai 21.890 ton, senilai 37 juta dolar," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Senin.
Ekspor biji kopi robusta Lampung, lanjutnya, cenderung naik, mengingat beberapa sentra perkebunan kopi sedang panen.
Selain mengekspor biji kopi robusta, lanjutnya, Provinsi Lampung juga mengekspor biji kopi arabika meskipun tidak sebanyak robusta.
"Panen telah beralngsung sejak beberapa bulan lalu, sehingga ekspor kopi Lampung juga terdongkrak," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, lanjutnya, menunjukkan ekspor biji kopi robusta daerah ini ke beberapa negara terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Negara tujuan ekspor kopi Lampung itu, antara lain Aljazair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Sementara itu, panen kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi terutama di Lampung Barat diperkirakan naik 40 persen dibandingkan musim tahun lalu.
Sunyoto (45), petani kopi di Waytenong Lampung Barat mengatakan panen kopi tahun ini naik sekitar 40 persen bila dibandingkan musim tahun lalu. Tahun lalu panen kopi rata-rata 1,2 ton per hektare.
Ia sebelumnya memprediksi kenaikan hasil panen kopi sekitar 50 persen untuk tahun ini, namun terjadi hujan cukup deras saat tanaman kopi mulai berbuah.
Dia mengatakan panen tahun ini volumenya cukup baik rata-rata sekitar 1,2 ton/ha.
Ia menyebutkan, saat ini harga biji kopi kering Rp21.300/kg di tingkat pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp22.800/kg.
Harga di tingkat pedagang pengepul itu bulan lalu masih berkisar Rp20.000 hingga Rp21.000/kg.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000 ton--131.000 ton per tahun, dengan luas areal kopi mencapai 173.670 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Jumlah itu naik bila dibandingkan Juni 2015, yang mencapai 21.890 ton, senilai 37 juta dolar," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Senin.
Ekspor biji kopi robusta Lampung, lanjutnya, cenderung naik, mengingat beberapa sentra perkebunan kopi sedang panen.
Selain mengekspor biji kopi robusta, lanjutnya, Provinsi Lampung juga mengekspor biji kopi arabika meskipun tidak sebanyak robusta.
"Panen telah beralngsung sejak beberapa bulan lalu, sehingga ekspor kopi Lampung juga terdongkrak," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, lanjutnya, menunjukkan ekspor biji kopi robusta daerah ini ke beberapa negara terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Negara tujuan ekspor kopi Lampung itu, antara lain Aljazair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Sementara itu, panen kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi terutama di Lampung Barat diperkirakan naik 40 persen dibandingkan musim tahun lalu.
Sunyoto (45), petani kopi di Waytenong Lampung Barat mengatakan panen kopi tahun ini naik sekitar 40 persen bila dibandingkan musim tahun lalu. Tahun lalu panen kopi rata-rata 1,2 ton per hektare.
Ia sebelumnya memprediksi kenaikan hasil panen kopi sekitar 50 persen untuk tahun ini, namun terjadi hujan cukup deras saat tanaman kopi mulai berbuah.
Dia mengatakan panen tahun ini volumenya cukup baik rata-rata sekitar 1,2 ton/ha.
Ia menyebutkan, saat ini harga biji kopi kering Rp21.300/kg di tingkat pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp22.800/kg.
Harga di tingkat pedagang pengepul itu bulan lalu masih berkisar Rp20.000 hingga Rp21.000/kg.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000 ton--131.000 ton per tahun, dengan luas areal kopi mencapai 173.670 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015