Bogor (Antara Megapolitan) - Memasuki musim libur sekolah tahun ajaran
2014/2015, membuat kapal-kapal feri yang melayani rute penyeberangan
Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung ke Pelabuhan Merak, Provinsi
Banten dan sebaliknya mulai dipadati penumpang dan kendaraan dalam dua
hari terakhir.
Kondisi di lapangan sepanjang Sabtu dan Minggu menunjukkan, selain terlihat barisan kendaraan truk, bus, dan kendaraan pribadi yang akan masuk ke kapal di masing-masing dermaga, ruang penumpang dan kendaraan yang ada di kapal juga nampak penuh.
Kapal feri Windu Karsa Pratama, misalnya, yang melayani perjalanan dari pelabuhan Bakuheni, Lampung menuju Merak pada Sabtu malam, dan dilanjutkan perjalanan dari Merak ke Bakauheni pada Minggu pagi, baik di geladak bawah maupun atas penuh dengan kendaraan.
Geladak kendaraan bawah penuh dengan kendaraan besar, seperti bus dan truk, sementara di geladak atas penuh dengan kendaraan pribadi dan niaga ukuran sedang dan kecil.
Begitu pula untuk tempat duduk penumpang kelas ekonomi terisi hampir separuhnya, sedangkan tempat lesehan yang berpendingin udara ruangan di kapal itu nampak penuh.
"Ini baru musim liburan sekolah penumpang dan kendaraannya sudah penuh, apalagi kalau libur lebaran nanti," ujar seorang petugas kapal.
Kapal-kapal feri yang melayani pelayaran Bakauheni-Merak dan sebaliknya itu selain menyediakan ruang penumpang kelas ekonomi juga bisnis dan lesehan, ada yang gratis ada pula penumpang yang harus menambah biaya jika penumpang pindah kelas.
Penambahan itu antara Rp7.000 hingga Rp10.000/penumpang, dan jika ditambah dengan menyewa bantal untuk istirahat tarifnya antara Rp2.000 sampai dengan Rp3.000/bantal.
Namun kebanyakan dari penumpang kapal itu adalah mereka yang membawa kendaraan pribadi maupun travel atau bus antarkota antarprovinsi, sedangkan yang penumpang pejalan kaki, meski jumlahnya juga ada peningkatan namun belum terlalu signifikan.
Kondisi meningkatnya jumlah penumpang itu, diprediksi akan terus meningkat sampai menjelang masuknya bulan puasa Ramadhan 1436 H/2015 M, atau hingga libutan Idul Fitri dan menjelang masuk sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 yang akan datang.
Salah seorang penumpang kapal, Indra (45), mengaku sengaja melakukan perjalanan pada malam hari sejak Sabtu petang dari Kota Bandarlampung menuju Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta, untuk keperluan keluarganya yang sedang berlibur.
"Mumpung masih ada waktu sebelum puasa, kami mengajak keluarga untuk berlibur setelah anak-anak selesai bagi rapor di sekolah," ujarnya.
Sementara itu, pihak pengelola kapal di dua pelabuhan itu berupaya terus melakukan pelayanan untuk kelancaran dan keamanan penumpang selama di pelayaran, di antaranya juga mengatur waktu pemberanagkatan kapal secara periodik dan teratur sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu keberangkatan sekitar setengah jam sekali.
Lama pelayaran kapal antara pelabuhan Bakuheni-Merak kini juga relatif lebih cepat dari sebelumnya, yakni antara 2,5 sampai dengan 3,5 jam, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sering molor hingga antara empat hingga lima jam.
"Sekarang pelayanan kapal di Bakauheni-Merak dan sebaliknya bisa makin cepat, saya pernah dua setengah sampai tiga jam sudah sampai," kata Indra menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Kondisi di lapangan sepanjang Sabtu dan Minggu menunjukkan, selain terlihat barisan kendaraan truk, bus, dan kendaraan pribadi yang akan masuk ke kapal di masing-masing dermaga, ruang penumpang dan kendaraan yang ada di kapal juga nampak penuh.
Kapal feri Windu Karsa Pratama, misalnya, yang melayani perjalanan dari pelabuhan Bakuheni, Lampung menuju Merak pada Sabtu malam, dan dilanjutkan perjalanan dari Merak ke Bakauheni pada Minggu pagi, baik di geladak bawah maupun atas penuh dengan kendaraan.
Geladak kendaraan bawah penuh dengan kendaraan besar, seperti bus dan truk, sementara di geladak atas penuh dengan kendaraan pribadi dan niaga ukuran sedang dan kecil.
Begitu pula untuk tempat duduk penumpang kelas ekonomi terisi hampir separuhnya, sedangkan tempat lesehan yang berpendingin udara ruangan di kapal itu nampak penuh.
"Ini baru musim liburan sekolah penumpang dan kendaraannya sudah penuh, apalagi kalau libur lebaran nanti," ujar seorang petugas kapal.
Kapal-kapal feri yang melayani pelayaran Bakauheni-Merak dan sebaliknya itu selain menyediakan ruang penumpang kelas ekonomi juga bisnis dan lesehan, ada yang gratis ada pula penumpang yang harus menambah biaya jika penumpang pindah kelas.
Penambahan itu antara Rp7.000 hingga Rp10.000/penumpang, dan jika ditambah dengan menyewa bantal untuk istirahat tarifnya antara Rp2.000 sampai dengan Rp3.000/bantal.
Namun kebanyakan dari penumpang kapal itu adalah mereka yang membawa kendaraan pribadi maupun travel atau bus antarkota antarprovinsi, sedangkan yang penumpang pejalan kaki, meski jumlahnya juga ada peningkatan namun belum terlalu signifikan.
Kondisi meningkatnya jumlah penumpang itu, diprediksi akan terus meningkat sampai menjelang masuknya bulan puasa Ramadhan 1436 H/2015 M, atau hingga libutan Idul Fitri dan menjelang masuk sekolah Tahun Pelajaran 2015/2016 yang akan datang.
Salah seorang penumpang kapal, Indra (45), mengaku sengaja melakukan perjalanan pada malam hari sejak Sabtu petang dari Kota Bandarlampung menuju Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta, untuk keperluan keluarganya yang sedang berlibur.
"Mumpung masih ada waktu sebelum puasa, kami mengajak keluarga untuk berlibur setelah anak-anak selesai bagi rapor di sekolah," ujarnya.
Sementara itu, pihak pengelola kapal di dua pelabuhan itu berupaya terus melakukan pelayanan untuk kelancaran dan keamanan penumpang selama di pelayaran, di antaranya juga mengatur waktu pemberanagkatan kapal secara periodik dan teratur sesuai jadwal yang sudah ditentukan yaitu keberangkatan sekitar setengah jam sekali.
Lama pelayaran kapal antara pelabuhan Bakuheni-Merak kini juga relatif lebih cepat dari sebelumnya, yakni antara 2,5 sampai dengan 3,5 jam, dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sering molor hingga antara empat hingga lima jam.
"Sekarang pelayanan kapal di Bakauheni-Merak dan sebaliknya bisa makin cepat, saya pernah dua setengah sampai tiga jam sudah sampai," kata Indra menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015