Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz mengatakan jumlah warga miskin yang terdata oleh program Jamkesmas sesuai kuota dari Kementerian Kesehatan RI hanya mencapai 89.904 jiwa.

"Masih cukup banyak warga miskin di Kota Sukabumi, Jawa Barat yang belum tedata sebagai perserta Jamkesmas, jika melihat kuota yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI untuk warga miskin," katanya di Sukabumi, Selasa.

Ia mengatakan bagi warga miskin yang tidak terdata dalam program Jamkesmas, pemkot menanggulanginya melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sesuai dengan Surat Keputusan Wali Kota Sukabumi Nomor 14 tahun 2010 tentang Jamkesda bagi warga masyarakat miskin yang tidak tercover oleh program Jamkesmas.

Adapun jumlah warga miskin yang terdata dalam program Jamkesda seluruhnya mencapai 27.571 jiwa. Serta secara bertahap, warga miskin yang tercover oleh program Jamkesda ini sudah diintegrasikan melalui program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 4.134 jiwa.

"Untuk memenuhi kebutuhan warga khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan kami berupaya diantaranya melalui peningkatan jumlah sarana kesehatan baik di tingkat dasar maupun di tingkat rujukan," tambahnya,

Peningkatan jumlah pelayanan kesehatan tersebut antara lain, 15 Puskesmas dan 20 Puskesmas Pembantu yang tersebar di tujuh kecamatan, serta sarana kesehatan tingkat rujukan yang saat ini sudah mencapai delapan rumah sakit umum.

Selain itu, pihaknya juga sudah membangun Rumah Sakit AL-Mulk Kota Sukabumi yang memberikan pelayanan kesehatan gratis di kelas III bagi warga Kota Sukabumi dengan syarat menunjukkan identitas kartu tanda penduduk (KTP).

Muraz mengatakan untuk merealisasikan program peningkatan martabat kesehatan diantaranya harus didukung oleh sumber daya manusia bidang kesehatan, yang terdiri dari 199 orang tenaga medis, 183 orang bidan, 541 orang perawat, dan 64 orang tenaga kefarmasian.

Selain itu, adapun upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warga ini diantaranya ditempuh melalui penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta peningkatan angka harapan hidup).

"Pembangunan bidang kesehatan ini merupakan salah satu upaya kami untuk mengentaskan kemiskinan. Karena dengan jiwa dan raga yang sehat maka pertumbuhan ekonomi ikut meningkat," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015