Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sebanyak 1.756 keluarga terdampak banjir akibat hujan deras di daerah itu sejak Jumat dini hari hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir juga diakibatkan meluapnya daerah aliran sungai serta efek pembangunan.

"Sebagian ada juga yang diakibatkan drainase yang buruk sehingga air tidak mengalir dan tidak menampung debit air," katanya di Cikarang, Jumat.

Baca juga: Banjir di Bekasi mulai surut, tetap waspada intensitas hujan masih tinggi
Baca juga: Banjir landa 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi

Henri mengatakan pemerintah daerah bersama pihak terkait telah melakukan penanganan terhadap seribuan keluarga yang terdampak banjir tersebut.

"Kami lakukan evakuasi, pertolongan, serta bantuan logistik dibantu Polres, Kodim, Basarnas, PMI, Destana, dunia usaha, relawan, serta perangkat daerah lainnya," katanya.

Dia menyebut 1.756 keluarga terdampak banjir hari ini berasal dari 20 desa dan kelurahan di delapan kecamatan se-Kabupaten Bekasi.

"Sebagian sudah mulai surut, hujan juga telah reda. Total ada 27 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi di delapan kecamatan hingga siang ini," katanya.

Baca juga: Banjir akibatkan 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi

Delapan kecamatan itu, kata Henri, di antaranya Kecamatan Cibitung dengan ketinggian 60-100 sentimeter, Tambun Selatan setinggi 50-100 sentimeter, Setu 50-70 sentimeter, dan Kecamatan Cikarang Selatan dengan ketinggian 30-40 sentimeter.

Kemudian Kecamatan Cikarang Pusat 40-80 sentimeter, Cibarusah 80-100 sentimeter, Cikarang Utara 40-120 sentimeter, serta Kecamatan Serang Baru setinggi 30-60 sentimeter.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021