Pemerintah Kota Tokyo akan meminta pemerintah pusat pada Sabtu untuk mendeklarasikan status darurat menyusul kembali melonjaknya jumlah kasus COVID-19, mengutip media lokal.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike, akan membuat permintaan tersebut dengan Menter Ekonomi Yasutoshi Nishimura, yang mengkoordinasikan pemerintah untuk memerangi pandemi, demikian menurut laporan surat kabar Nikkei, mengutip sejumlah sumber.

Tidak ada jawaban atas panggilan yang dibuat oleh Reuters ke kantor gubernur.

Baca juga: Kane Tanaka, orang tertua di dunia rayakan hari jadinya ke-118 tahun

Prefecture Saitama, yang berada di utara Tokyo, akan membuat permintaan serupa ke pemerintah pusat pada Sabtu, menurut stasiun siaran nasional NHK.

Perdana Mentri Yoshihide Suga telah menolak seruan untuk mengembalikan status darurat nasional, yang sempat ditetapkan pada April pada gelombang pandemi lebih awal.

Baca juga: Gubernur Tokyo tegaskan tidak ada alasan Olimpiade dibatalkan

Pihak Jepang bergantung pada penutupan bisnis dan pembatasan perjalanan secara sukarela, alih-alih kebijakan pembatasan (lockdown) yang ketat seperti yang terlihat di sebagian wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Tokyo meningkatkan level siaga hingga tingkat tertinggi pada 17 Desember dan telah meminta restoran dan bisnis-bisnis lain untuk tutup pada pukul 10 malam.

Baca juga: KOI ke Swiss Januari 2021 demi bidding Olimpiade 2032

Infeksi COVID-19 baru di Tokyo mencapai angka rekor 1.337 pada 31 Desember dan pada Jumat mencapai 738. Rekor nasional juga tercatat pada 31 Desember dengan jumlah kasus baru sebanyak 4.520.

Sumber: Reuters

Pewarta: Aria Cindyara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2021