Pemerintah Kabupaten Banjarnegara di Provinsi Jawa Tengah akan memperpanjang pemberlakuan status tanggap darurat bencana tanah longsor di beberapa desa guna mengoptimalkan upaya penanganan dampak bencana.
"Karena penanganan dampak bencana tanah longsor di sejumlah desa belum tuntas dan masih memerlukan upaya penanganan secara cepat maka status tanggap darurat bencana menurut rencana akan diperpanjang hingga 27 Desember 2020," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Minggu.
Baca juga: Longsor timbun 42 rumah di Simalungun
Pemerintah daerah berencana memperpanjang pemberlakuan status tanggap darurat bencana tanah longsor di Desa Suwidak dan Desa Bantar di Kecamatan Wanayasa serta Desa Gumingsir di Kecamatan Pagentan karena penanganan dampak bencana di desa-desa itu masih membutuhkan upaya intensif.
Sebelumnya, pemerintah daerah memberlakukan status tanggap darurat bencana tanah longsor di desa-desa itu hingga 20 Desember 2020.
"Namun, dengan melihat dan mempertimbangkan kondisi di lapangan serta masih terdapatnya kejadian pergerakan tanah susulan di lokasi maka direncanakan untuk memperpanjang status tanggap darurat," kata Budi.
Baca juga: Longsor akibatkan lima rumah dan satu gedung sekolah rusak di Lebak
Dia mengatakan bahwa sampai sekarang bantuan dan pelayanan kesehatan masih disediakan bagi korban bencana di desa-desa yang terdampak tanah longsor.
Hingga saat ini hujan masih sering turun di daerah-daerah yang terdampak tanah longsor. Retakan tanah masih terjadi di wilayah Desa Suwidak dan menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan Desa Suwidak dengan Desa Bantar di Kecamatan Wanayasa ambles.
"Jalan ambles itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (18/12). Sebelumnya ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan karena pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember, namun hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan kondisi pagi ini makin parah hingga mencapai radius 50 meter," kata Budi.
Baca juga: Longsor yang timbun jalur rel di Banyumas sudah dibersihkan
Menurut data BPBD Banjarnegara pada Kamis (3/12) mencatat 33 kejadian bencana tanah longsor di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Susukan.
BPBD mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor tetap waspada karena menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga menghadapi potensi peningkatan curah hujan hingga beberapa hari ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Karena penanganan dampak bencana tanah longsor di sejumlah desa belum tuntas dan masih memerlukan upaya penanganan secara cepat maka status tanggap darurat bencana menurut rencana akan diperpanjang hingga 27 Desember 2020," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Minggu.
Baca juga: Longsor timbun 42 rumah di Simalungun
Pemerintah daerah berencana memperpanjang pemberlakuan status tanggap darurat bencana tanah longsor di Desa Suwidak dan Desa Bantar di Kecamatan Wanayasa serta Desa Gumingsir di Kecamatan Pagentan karena penanganan dampak bencana di desa-desa itu masih membutuhkan upaya intensif.
Sebelumnya, pemerintah daerah memberlakukan status tanggap darurat bencana tanah longsor di desa-desa itu hingga 20 Desember 2020.
"Namun, dengan melihat dan mempertimbangkan kondisi di lapangan serta masih terdapatnya kejadian pergerakan tanah susulan di lokasi maka direncanakan untuk memperpanjang status tanggap darurat," kata Budi.
Baca juga: Longsor akibatkan lima rumah dan satu gedung sekolah rusak di Lebak
Dia mengatakan bahwa sampai sekarang bantuan dan pelayanan kesehatan masih disediakan bagi korban bencana di desa-desa yang terdampak tanah longsor.
Hingga saat ini hujan masih sering turun di daerah-daerah yang terdampak tanah longsor. Retakan tanah masih terjadi di wilayah Desa Suwidak dan menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan Desa Suwidak dengan Desa Bantar di Kecamatan Wanayasa ambles.
"Jalan ambles itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (18/12). Sebelumnya ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan karena pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember, namun hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan kondisi pagi ini makin parah hingga mencapai radius 50 meter," kata Budi.
Baca juga: Longsor yang timbun jalur rel di Banyumas sudah dibersihkan
Menurut data BPBD Banjarnegara pada Kamis (3/12) mencatat 33 kejadian bencana tanah longsor di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Susukan.
BPBD mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan longsor tetap waspada karena menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga menghadapi potensi peningkatan curah hujan hingga beberapa hari ke depan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020