Bogor, (Antara Megapolitan) - Sekolah Menengah Kejuaruan (SMK) Negeri-3 Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Computer Based Test atau UN-CBT yang akan berlangsung minggu depan.

"Insya Allah dengan fasilitas yang ada, didukung jaringan listrik dari PLN kami siap untuk menyelenggarakan UN-CBT," kata Kepala Sekolah SMK Negeri 3, Uus Sukmara, saat ditemui di Bogor, Kamis.

Ia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UN-CBT yang didukung dengan jaringan serta aliran listrik yang memadai.

UN berbasis computer tersebut akan diikuti oleh 484 siswa kelas X SMK Negeri 3. Para siswa telah diberikan pelatihan dengan mengikuti uji coba pelaksanaan ujian selama tiga hari.

"Pola uji coba kita lakukan persis sama dengan pelaksanaan ujian nasional, yakni ujian dilaksanakan dalam tiga sesi, siswa mengikuti ujian sesuai jadwal yang sudah ditentukan," katanya.

Uus Sukmara mengatakan lebih lanjut, untuk melaksanakan UN-CBT itu, pihaknya telah menyiapkan 162 perangkat komputer dengan spek yang sama, ditambah komputer cadangan untuk digunakan para siswa melaksanakan ujian.

"Awalnya kami hanya memiliki 115 unit komputer, tapi karena mengupayakan memenuhi kekurangan yang ada dengan pengadaan dari sekolah," katanya.

Pada awalnya belum ada sekolah di Kota Bogor yang siap melaksanakan ujian nasional berbasis komputer, seperti yang diamanatkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia mengatakan, semula SMK Negeri 3 belum siap dari sisi teknis masih kekurangan komputer untuk pelaksanaan ujian, karena untuk satu sesi penyelenggaraan membutuhkan 162 perangkat komputer.

Namun berdasarkan penunjukan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada 445 sekolah di seluruh Indonesia yang menyelenggarakan UN-CBT termasuk di dalamnya SMKN 3, SMK Wikrama, dan SMK Infokom dari Kota Bogor.

"Karena ada penunjukan ini berdasarkan surat yang dikirimkan 11 Maret 2015 kepada kami, siap tidak siap kami harus melaksnakannya. Apalagi dari hasil verifikasi auditor sekolah kami dinyatakan siap," katanya.

Uus menambahkan, UN-CBT di SMK Negeri 3 tidak bisa terlaksana tanpa kerja sama semua pihak, dalam hal ini Dinas Pendidikan yang memberikan fasilitas serta jaminan kepada PLN untuk memastikan aliran listrik tetap berjalan selama ujian berlangsung.

"Begitu juga orang tua murid yang menyiapkan mental dan fisik anak-anaknya untuk menghadapi ujian nasional kali ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia UN-CBT SMK Negeri 3, Wety Setia Rini menyebutkan, tidak ada kendala dalam pelaksanaan uji coba ujian nasional berbasis komputer tersebut.

"Sejauh ini siswa mengakui santai untuk mengikuti ujian, karena siswa merasa ujian dengan komputer jauh lebih efisien dan menghemat tenaga," katanya.

Sebelumnya Dinas Pendidikan menyatakan hanya ada tiga sekolah yang mampu mengikuti ujian nasional berbasis komputer atau "Computer Based Test" (CBT) tingkat SMA/MA dan SMK.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fahrudin mengatakan, ketiga sekolah tersebut memiliki fasilitas komputer dan jaringan internet yang memadai dibanding sekolah-sekolah lainnya yang ada di Kota Bogor.

Ujian nasional berbasis komputer ini akan diikuti sekitar 1.000 orang siswa dari ketiga sekolah tersebut.

Dalam pelaksanaannya di setiap sekolah satu unit komputer digunakan oleh tiga siswa secara bergantian. Untuk sesi pertama ujian dimulai pukul 08.30 WIB sampai 10.30 WIB, sesi kedua 10.30 - 12.30 WIB, dan sesi ketiga dari 14.00 - 16.00 WIB.

"Sehingga jadwal ujiannya ada tiga sesi dalam satu hari, siswa memiliki waktu 2 jam untuk menjawa soal," katanya.

Guna mengantisipasi terjadinya gangguan listrik, menurut Fahrudin, upaya tersebut telah disiapkan dengan mengirimkan surat ke PLN guna memastikan listrik tetap menyala selama proses ujian berlangsung di tiga sekolah tersebut.

"Kita sudah surati PLN meminta untuk disediakan genset dan juga meminta untuk tidak mematikan listrik selama ujian berlangsung," katanya.

Ia mengatakan pula, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK di daerahnya diikuti oleh 19.433 pelajar yang terdiri atas 6.599 orang siswa SMA, 1.008 MA, dan 11.826 siswa SMK. Sedangkan jumlah sekolah penyelanggara sebanyak 43 sekolah dari 49 SMA, 10 sekolah dari 15 MA, dan 73 sekolah dari 84 SMK yang ada di Kota Bogor.

"Total sekolah yang mengikuti ujian nasional tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 148 sekolah. Sisanya sekolah yang tidak menyelenggarakan menginduk ke sekolah penyelenggara sesuai rayon masing-masing," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015