Wali kota Bogor Bima Arya mendorong warga di kota tersebut terus mengembangkan kreativitas berkebun melalui kegiatan urban farming dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong di sekitar rumah.
"Kegiatan urban farming ini semula hanya hobi ibu-ibu di rumah. Tapi setelah pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan WFO dan WFH, kegiatan urban farming jadi meningkat pesat," kata Bima Arya saat melauncing fitur bogorberkebun, pada website: kotabogor.go.id, di kota Bogor, Jumat.
Menurut Bima Arya, setelah pandemi COVID-19, banyak orang bekerja dari rumah, mereka mencari kegiatan alternatif lainnya. "Kegiatan yang banyak diminatiadalah urban farming," katanya.
Baca juga: Dua kelompok urban farming di Kota Bogor dapat bantuan program CSR dari BUMN
Kegiatan urban farming ini, tidak hanya menanam bunga di pekarangan rumah,tapi bisa juga menanam tanaman buah, tanaman sayur-mayur, memelihara ikan didalam baskom, atau beternak ayam. "Urban farming, saat ini tidak hanya sekasar hobi, tapi bisa untuk menutupi kebutuhan konsumsi di rumah," katanya.
Bima Arya juga menyebut, dari kreatibitas urban farming, dapat meningkatkan pendapatan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian.
"Beberapa hari lalu, saya mengunjungi pameran bunga di BNR Kota Bogor. Ada tanaman bunga, bernama janda bolong, karena daunnya bolong-bolong. Waktu sayatanya harganya, disebutkan Rp80 juta. Saya kaget, tapi itu nyata," katanya.
Baca juga: Program urban farming bantu kebutuhan pangan warga di Kota Bogor
Bima berharap, meningkatkan. Kegiatan urban di Kota Bogor, dapat meningkatkan ekonomi penggiatnya dan secara tidak langsung meningkatkan ekonomi Kota Bogor. "Gerakan berkebun ini juga harus mengarah pada peningkatan potensi ekonomi,". Katanya.
Bima. Arya berharap, kegiatan bogorberkebun ini tidak hanya sebatas launching, tapi bisa terus berjalan berkesinambungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Anas S Rasmana, mengatakan, kegiatan bogor berkebun ini, memiliki tiga tujuan, pertama, membantu masyarakat meningkatkan pendapatannya secara mandiri pada situasi pandemi COVID-19. "Melalui kegiatan Bogor berkebun ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari," katanya.
Baca juga: Poktan "Leuit Jajaka" Bogor dibantu Sandiaga Uno 10 ribu bibit lele
Kedua, melalui kegiatan Bogor berkebun ini, warga yang aktif pada kegiatan urban farming, dalam melakukan kegiatanya secara sistemis dari hulu ke hilir.
Kegita, Pemerintah Kota Bogor melaunching fitur bogorberkebun, yang didalamnya berisi komunitas Bogor berkebun, mulai komunitas pelaku urban faring, komunitas penyedia bibit dan benih, komunitas penyedia pupuk, informasi pelatihan, dan sebagainya. "Di antara komunitas dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kegiatan urban farming ini semula hanya hobi ibu-ibu di rumah. Tapi setelah pandemi COVID-19 dan adanya kebijakan WFO dan WFH, kegiatan urban farming jadi meningkat pesat," kata Bima Arya saat melauncing fitur bogorberkebun, pada website: kotabogor.go.id, di kota Bogor, Jumat.
Menurut Bima Arya, setelah pandemi COVID-19, banyak orang bekerja dari rumah, mereka mencari kegiatan alternatif lainnya. "Kegiatan yang banyak diminatiadalah urban farming," katanya.
Baca juga: Dua kelompok urban farming di Kota Bogor dapat bantuan program CSR dari BUMN
Kegiatan urban farming ini, tidak hanya menanam bunga di pekarangan rumah,tapi bisa juga menanam tanaman buah, tanaman sayur-mayur, memelihara ikan didalam baskom, atau beternak ayam. "Urban farming, saat ini tidak hanya sekasar hobi, tapi bisa untuk menutupi kebutuhan konsumsi di rumah," katanya.
Bima Arya juga menyebut, dari kreatibitas urban farming, dapat meningkatkan pendapatan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian.
"Beberapa hari lalu, saya mengunjungi pameran bunga di BNR Kota Bogor. Ada tanaman bunga, bernama janda bolong, karena daunnya bolong-bolong. Waktu sayatanya harganya, disebutkan Rp80 juta. Saya kaget, tapi itu nyata," katanya.
Baca juga: Program urban farming bantu kebutuhan pangan warga di Kota Bogor
Bima berharap, meningkatkan. Kegiatan urban di Kota Bogor, dapat meningkatkan ekonomi penggiatnya dan secara tidak langsung meningkatkan ekonomi Kota Bogor. "Gerakan berkebun ini juga harus mengarah pada peningkatan potensi ekonomi,". Katanya.
Bima. Arya berharap, kegiatan bogorberkebun ini tidak hanya sebatas launching, tapi bisa terus berjalan berkesinambungan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Anas S Rasmana, mengatakan, kegiatan bogor berkebun ini, memiliki tiga tujuan, pertama, membantu masyarakat meningkatkan pendapatannya secara mandiri pada situasi pandemi COVID-19. "Melalui kegiatan Bogor berkebun ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari," katanya.
Baca juga: Poktan "Leuit Jajaka" Bogor dibantu Sandiaga Uno 10 ribu bibit lele
Kedua, melalui kegiatan Bogor berkebun ini, warga yang aktif pada kegiatan urban farming, dalam melakukan kegiatanya secara sistemis dari hulu ke hilir.
Kegita, Pemerintah Kota Bogor melaunching fitur bogorberkebun, yang didalamnya berisi komunitas Bogor berkebun, mulai komunitas pelaku urban faring, komunitas penyedia bibit dan benih, komunitas penyedia pupuk, informasi pelatihan, dan sebagainya. "Di antara komunitas dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020