Pada krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998 lalu, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tampil sebagai pahlawan. Kisah kepahlawanan itu nampaknya berpeluang besar terulang sekarang. Akibat pandemi Covid-19, Indonesia saat ini sudah berada dalam jurang resesi. Lagi-lagi, pemerintah berharap besar pada UMKM.

Meskipun dikategorikan akan masuk jurang resesi, UMKM diharapkan dapat menjadi peredam agar resesi tak semakin dalam. Apalagi dengan jumlah tenaga kerja yang disokong UMKM yang sangat besar.

"Pemkab Purwakarta terus mendorong para pelaku UMKM untuk dapat menjadikan peringatan Hari Pahlawan Nasional sebagai momentum kebangkitan spirit kepahlawanan untuk bisa berperan maksimal dalam upaya pemerintah pada program pemulihan ekonomi masyarakat," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika usai upacara peringatan  Hari Pahlawan 10 November 2020 di Taman Maya Datar, Komplek Pemkab Purwakarta, Selasa (10/11).

Baca juga: Pemkab Purwakarta berupaya pulihkan geliat perekonomian sektor UMKM

Dalam agenda yang tetap menerapkan protokol kesehatan tersebut, hadir seluruh pimpinan OPD di Kabupaten Purwakarta. Secara simbolis, Bupati Purwakarta juga menyerahkan bantuan kepada para pelaku UMKM, khususnya industri kreatif melalui penganggaran pada Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud).

"Saya yakin, dengan semangat perjuangan para pahlawan bangsa ini, mereka menjadi terdorong untuk menjadi pahlawan ekonomi dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat dampak dari pandemi yang masih belum usai ini," kata Anne.

Menurutnya, semangat para pahlawan dalam memperjuangkan eksiatensi dan kemerdekaan bangsa ini harus menjadikan para pelaku UMKM terus berjuang di garda terdepan pada sektor pemulihan ekonomi nasional.

"Salah satu yang bisa mereka lakukan misalnya, merekrut tenaga kerja dari masyarakat yang terdampak pandemi secara ekonomi untuk bergabung pada bidang usaha para pelaku UMKM. Selamat hari pahlawan untuk seluruh warga Purwakarta mari kita hadapi pandemi ini seperti para pejuang yang dulu bisa memerdekakan Indonesia," katanya.

Baca juga: Pemkab Purwakarta akan bantu pelaku UMKM dapat sertifikasi BPOM

Mantan Mojang Purwakarta tahun 1999 itu juga optimistis UMKM bisa beradaptasi seperti filosofi pohon bambu. Bisa melenting ke mana pun angin kencang bertiup. UMKM akan dengan mudah bermanuver ke jenis usaha yang lebih diminati pasar agar bisa bertahan hidup. Kondisi tersebut berbeda dengan perusahaan besar yang sulit mengubah lini produksi dalam waktu singkat.

"Setelah beberapa bulan terakhir ini, UMKM sudah bisa melihat tren dan peluang yang ada. Kemudian, melakukan shifting atau perubahan jenis bisnis mereka," ujarnya.

Menurut dia, sejauh ini pihaknya terus memberi support agar para pelaku UMKM bisa kembali bangkit. Termasuk, memberikan stimulus modal usaha bagi mereka. Tak hanya itu, pihaknya pun telah memberikan ijin ke tempat-tempat pariwisata. Karena, dengan dibukanya lokasi wisata, diharapkan bisa membantu untuk pemulihan disektor ekonomi, terutama yang ada di sektor pariwisata.

Baca juga: Pembangunan jaringan internet di perdesaan Purwakarta untuk dorong penjualan UMKM

Ia juga mengungkapkan, sejauh ini geliat UMKM di wilayahnya telah menunjukan tren yang positif. Menurutnya, ini harus terus didorong, karena secara tidak langsung bisa turut membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan setempat, saat ini sudah ada sekitar 8.000 pelaku UMKM yang di Purwakarta. Para pelaku usaha ini, tersebar dihampir seluruh desa di 17 kecamatan yang ada. Mayoritas, UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman atau biasa disebut kuliner. (ADV).

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020