Beijing (Antara/Reuters/Antara-Megapolitan-Bogor) - Penyelidikan meluas perkara korupsi di provinsi Shanxi, Tiongkok utara, menciptakan hampir 300 kekosongan jabatan dalam pemerintah provinsi, termasuk beberapa jabatan tinggi, kata media pemerintah, Selasa.

Provinsi Shanxi, yang kaya batu bara, muncul menjadi garis depan perjuangan Presiden Xi Jinping melawan korupsi, yang sudah berakar, dan Wakil Perdana Menteri Ma Kai pada awal bulan ini menggambarkan masalah tersebut "seperti kanker".

Pejabat tertinggi Shanxi yang baru-baru ini jatuh adalah Ling Jihua, yang pernah menjadi pembantu presiden Hu Jintao.

Pejabat penting Shanxi yang merupakan bos Partai Komunis, Wang Rulin, mengatakan ada hampir 300 jabatan kosong dalam pemerintahan provinsi, termasuk ketua partai di tiga kota, 16 ketua partai di wilayah karesidenan, dan 13 kepala karesidenan, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.

Provinsi tersebut menjatuhkan hukuman kepada 15.450 pejabat sepanjang 2014, termasuk tujuh dari pucuk pimpinan, katanya.

Pemerintah dan partai bisa mengalami kesulitan untuk mengisi pos-pos yang memiliki reputasi rentan terhadap penyelidikan, atau karena berada di bagian sulit di negara ini.

Pemerintah mengakui adanya masalah pejabat yang mencoba tunduk dan tidak banyak melakukan kerja untuk menghindar agar tidak tertangkap dalam penyelidikan.

Laporan itu menyebutkan bahwa Shanxi saat ini harus menunjuk beberapa pejabat senior untuk membantu mengisi kekosongan, dan menekankan bahwa ini "merupakan langkah besar dalam membangun kembali pemerintahan provinsi yang korup".

Presiden Xi berjanji untuk menangkap koruptor kelas kakap maupun kelas teri dalam peperangannya melawan korupsi.

Shanxi, salah satu provinsi penghasil batu bara terbesar di Tiongkok, mengalami ledakan ekonomi dengan terjadinya lonjakan permintaan energi dalam dasawarsa terakhir, salah satu hal yang disebutkan media menyebabkan meluasnya masalah korupsi.

Penerjemah: S. Haryati/B. Soekapdjo.

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015