Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Puluhan hektare lahan pertanian di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diserang hama tikus dan serang, yang sudah menyerang dua pekan terakhir.
"Dari data dan informasi yang masuk ke kami ada 57 hektare yang terserang OPT dengan rincian 40 hektare di Desa Sampora dan 17 hektare di Desa Cikarae Toyibah," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Suryaman kepada Antara di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, akibat serangan hama tikus dan serangga ini puluhan hektare lahan pertanian yang sudah ditanami padi oleh petani terancam rusak bahkan ada yang terancam gagal panen.
Pemkab Sukabumi juga sudah berupaya memberikan bantuan seperti obat-obatan antiserangga berupa belerang yang sudah dibagikan ke masing-masing kelompok tani.
Upaya lainnya untuk menghalau dan memberantas hama ini seperti dengan cara mengumpan beracun, bubu perangkap, pembongkaran lubang, pengasapan, serta pembersihan pematang sawah. Selain itu, ada 14 hektare lahan di Kecamatan Cikidang hingga Februari 2015 yang diserang hama tikus.
"Pengendalian hama ini harus tepat, jangan sampai salah dalam menanggulanginya yang mengakibatkan hamanya tepat hidup tetapi tanamannya malah mati," tambahnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara, Kepala Desa Sampora, Ade Firman mengatakan 40 hektar lahan pertanian yang diserang hama tersebut tersebar di empat kedusunan di Desa Sampora yani Kedusunan Cibatu, Ciranji, Tangkola, dan Sampora.
"Akibat serang hama binatag pengerat ini petani bingung untuk bercocok tanam karena 30 persen tanaman gagal panen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Dari data dan informasi yang masuk ke kami ada 57 hektare yang terserang OPT dengan rincian 40 hektare di Desa Sampora dan 17 hektare di Desa Cikarae Toyibah," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan (DPTP) Kabupaten Sukabumi, Suryaman kepada Antara di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, akibat serangan hama tikus dan serangga ini puluhan hektare lahan pertanian yang sudah ditanami padi oleh petani terancam rusak bahkan ada yang terancam gagal panen.
Pemkab Sukabumi juga sudah berupaya memberikan bantuan seperti obat-obatan antiserangga berupa belerang yang sudah dibagikan ke masing-masing kelompok tani.
Upaya lainnya untuk menghalau dan memberantas hama ini seperti dengan cara mengumpan beracun, bubu perangkap, pembongkaran lubang, pengasapan, serta pembersihan pematang sawah. Selain itu, ada 14 hektare lahan di Kecamatan Cikidang hingga Februari 2015 yang diserang hama tikus.
"Pengendalian hama ini harus tepat, jangan sampai salah dalam menanggulanginya yang mengakibatkan hamanya tepat hidup tetapi tanamannya malah mati," tambahnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara, Kepala Desa Sampora, Ade Firman mengatakan 40 hektar lahan pertanian yang diserang hama tersebut tersebar di empat kedusunan di Desa Sampora yani Kedusunan Cibatu, Ciranji, Tangkola, dan Sampora.
"Akibat serang hama binatag pengerat ini petani bingung untuk bercocok tanam karena 30 persen tanaman gagal panen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015