Mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di sejumlah perguruan tinggi di China berminat mempelajari Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.

"Atas usulan beberapa perguruan tinggi tersebut, maka bulan November nanti KBRI yang akan memfasilitasi," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, Selasa.

Pada November, KBRI Beijing akan memfasilitasi kursus Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda.

Yaya menyebutkan Universitas Negeri Yogyakarta akan memberikan materi pembelajaran Bahasa Jawa, sedangkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengajarkan Bahasa Sunda kepada mahasiswa BIPA di China.

"Semuanya digelar secara daring dulu," ujar Atdikbud menambahkan.

Bahasa Jawa sudah menjadi program minor atau mata kuliah tambahan bagi mahasiswa BIPA di kampus Beijing Foreign Studies University (BFSU) sejak setahun yang lalu.

Kemudian beberapa mahasiswa BIPA di berbagai perguruan tinggi lain berminat memberikan materi perkuliahan yang sama.

Sampai saat ini, di China terdapat 17 perguruan tinggi yang membuka program studi BIPA dengan jumlah mahasiswa secara keseluruhan mencapai 5.000 orang.

Yaya merasa yakin jumlah tersebut akan bertambah menjadi 22 perguruan tinggi di China yang membuka program studi BIPA pada 2021.

"Perguruan tinggi di China itu menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. Kami hanya memfasilitasi. Inilah bedanya KBRI lain dengan Beijing. Di negara lain yang membuka BIPA itu KBRI," katanya.

Dimulai dengan kursus, Yaya berharap Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda itu nantinya akan menjadi program minor di beberapa perguruan tinggi dan tujuh Pusat Studi Indonesia di China.

"Ini bagian dari diplomasi kita dalam menjembatani keragaman bahasa daerah untuk membuka gerbang pemahaman budaya Indonesia secara holistik," ujarnya. 

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020