Bogor, (Antaranews Bogor) - Ketua Tim Percepatan Pelaksana Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor, Jawa Barat, Yayat Supriatna mengatakan meningkatnya intensitas kerja Presiden Joko Widodo di Istana Bogor menjadi "berkah" bagi percepatan penataan kawasan di kota tersebut.

"Jadi semua rencana penataan yang kita siapkan bukan karena Presiden Jokowi akan bertugas di Istana Bogor, justru kehadiran presiden menjadi berkah tersendiri bagi Kota Bogor," kata Yayat saat ditemui usai rapat koordinasi di kantor Bappeda, Bogor, Jumat.

Menurut dia, grand desain penataan kawasan Kota Bogor sudah dimulai sejak 2013 meliputi penataan transportasi, pedagang kaki lima, dan kebersihan. Lalu di 2014 dalam penataan transportasi ditambah komponen sistem satu arah, pembangunan pedestrian, sarana parkir, dan bus sekolah maupun karyawan.

"Kota Bogor itu sudah punya masterplan (rencana induk) tata ruang kota, rencana induk transportasi dan sekarang akan dilakukan aksi percepatannya," katanya.

Saat ini lanjut Yayat Pemerintah Kota Bogor sedang merancang untuk merealisasikan target bangunan yang sudah direncanakan.

"Jadi tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden kita lakukan penataan ini, justru kedatangan itu Pemerintah Kota Bogor mendapatkan rahmat," katanya.

Ia menjelaskan rahmat yang dimaksudkan tersebut adalah peningkatan peran Kota Bogor sebagai kantor Kepresidenan sehingga rencana program penataan dan pembangunan pusat kota lebih dipercepat.

Ia mengatakan rencana Presiden Joko Widodo akan lebih banyak beraktivitas di Istana Bogor baru diketahui sejak dua bulan terakhir, sedangkan rencana penataan kawasan kota yang dilakukan oleh pemerintah bersama Bappeda dan konsultan GIZ sudah dimulai sejak 2013.

"Penataan itu sudah kita lakukan transportasi dibenahi, penataan kawasan Stasiun Bogor, mulai menata angkutan umum, semua dilakukan sambil berjalan disesuaikan dengan kemampuan anggaran," katanya.

Ada enam program prioritas pembangunan Kota Bogor kurun waktu 2015-2019 yakni penataan transportasi dan angkutan umum, penataan pelayanan persampahan dan kebersihan kota, penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima, penataan ruang publik, pedestrian, taman dan ruang terbuka hijau, transformasi budaya dan reformasi birokrasi serta penanggulangan kemiskanan.

Menurutnya kendala utama dalam melaksanakan program prioritas pembangunan di Kota Bogor tersebut yakni terkait anggaran, karena membutuhkan dana yang sangat besar, dan cepat.

"Dengan kehadiran presiden ini jadinya kita memiliki peluang untuk mempercepat penataan pusat kota, karena dari pembicaraan yang sudah dilakukan Wali Kota baik dengan presiden dan Menteri Sekretaris Negara, ada isyarat positif pemerintah pusat akan mendukung," katanya.

Selain percepatan dalam penataan kawasan pusat Kota Bogor, lanjut Yayat, berkah lainnya yang didapat dengan meningkatnya intensitas kerja Presiden Joko Widodo di Istana Bogor adalah naiknya status Bogor menjadi kota besar pusat pemerintahan.

Sebelumnya Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan meningkatnya intensitas kenegaraan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor mendukung kesiapan layanan publik di Kota Bogor, Jawa Barat.

"Jadi kehadiran Presiden di Istana Bogor juga memberikan peningkatan pelayanan publik dengan kesiapan instansi seperti DLLAJ, PDAM, PLN, Damkar, dan Kepolisian," kata Yuddy saat melakukan tinjauan lapangan ke sejumlah unit pelaksana teknis di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015