Jakarta, (Antaranews Bogor) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof A. Chaniago mengatakan bidang sosial dan budaya menempati posisi utama dan menjadi bagian yang terintegrasi dalam konsep pembangunan secara keseluruhan.
"Melalui pembangunan yang menyeluruh untuk menghasilkan manusia Indonesia yang unggul, yang memiliki kecerdasan intelektual, yang ditempuh melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta perbaikan gizi," katanya dalam orasi Dies Natalis Ke-47 FISIP UI di Depok, Senin.
Dalam orasi Dies Natalis Ke-47 FISIP UI yang bertajuk "Pengarustamaan Bidang Sosial dan Budaya dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia" itu, ia mengatakan manusia Indonesia yang unggul diharapkan memiliki sikap mental dan karakter yang tangguh dan berperilaku positif dan konstruktif.
Untuk itu, pembangunan mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional yang harus dijalankan secara bersamaan oleh aparatur birokrasi di lembaga pemerintahan, para pelaku bisnis swasta dan juga seluruh lapisan masyarakat.
"Dari agenda khusus yang dinamakan revolusi mental diharapkan akan lahir aparatur-aparatur pemerintah yang jujur, bersih dan antikorupsi," katanya.
Menurut dia, dalam menyusun perencanaan pembangunan pemerintah sedang menyusun konsep dan membuat bagaimana mengukur dan menilai kemajuan dan capaian pembangunan masyarakat.
"Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan Indeks Pembangunan Masyarakat melalui aksi kolektif yang mencakup tiga dimensi, yakni gotong royong, toleransi, dan rasa aman," katanya.
Dimensi pertama adalah gotong royong yang menjadi wujud modal sosial yang meliputi kepercayaan, tolong-menolong, dan jejaring sosial.
Dimensi kedua adalah toleransi sebagai ukuran kohesi sosial yang meliputi toleransi antarumat beragama dan toleransi antarsuku.
Dimensi ketiga adalah rasa aman yang menggambarkan kepatuhan pada hukum sehingga tercipta rasa aman di kalangan masyarakat.
Andrinof mengatakan dengan melihat betapa pentingnya bidang sosial budaya dalam pembangunan nasional, maka proses perencanaan pembangunan niscaya memerlukan keterlibatan para ilmuwan dalam disiplin ilmu sosial bersama-sama dengan para teknokrat dan ilmuwan lintas disiplin, agar konsep dan pemikiran mengenai pembangunan menjadi lebih komprehensif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Melalui pembangunan yang menyeluruh untuk menghasilkan manusia Indonesia yang unggul, yang memiliki kecerdasan intelektual, yang ditempuh melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta perbaikan gizi," katanya dalam orasi Dies Natalis Ke-47 FISIP UI di Depok, Senin.
Dalam orasi Dies Natalis Ke-47 FISIP UI yang bertajuk "Pengarustamaan Bidang Sosial dan Budaya dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia" itu, ia mengatakan manusia Indonesia yang unggul diharapkan memiliki sikap mental dan karakter yang tangguh dan berperilaku positif dan konstruktif.
Untuk itu, pembangunan mental dan karakter menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional yang harus dijalankan secara bersamaan oleh aparatur birokrasi di lembaga pemerintahan, para pelaku bisnis swasta dan juga seluruh lapisan masyarakat.
"Dari agenda khusus yang dinamakan revolusi mental diharapkan akan lahir aparatur-aparatur pemerintah yang jujur, bersih dan antikorupsi," katanya.
Menurut dia, dalam menyusun perencanaan pembangunan pemerintah sedang menyusun konsep dan membuat bagaimana mengukur dan menilai kemajuan dan capaian pembangunan masyarakat.
"Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan mengembangkan Indeks Pembangunan Masyarakat melalui aksi kolektif yang mencakup tiga dimensi, yakni gotong royong, toleransi, dan rasa aman," katanya.
Dimensi pertama adalah gotong royong yang menjadi wujud modal sosial yang meliputi kepercayaan, tolong-menolong, dan jejaring sosial.
Dimensi kedua adalah toleransi sebagai ukuran kohesi sosial yang meliputi toleransi antarumat beragama dan toleransi antarsuku.
Dimensi ketiga adalah rasa aman yang menggambarkan kepatuhan pada hukum sehingga tercipta rasa aman di kalangan masyarakat.
Andrinof mengatakan dengan melihat betapa pentingnya bidang sosial budaya dalam pembangunan nasional, maka proses perencanaan pembangunan niscaya memerlukan keterlibatan para ilmuwan dalam disiplin ilmu sosial bersama-sama dengan para teknokrat dan ilmuwan lintas disiplin, agar konsep dan pemikiran mengenai pembangunan menjadi lebih komprehensif.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015