Jakarta, (Antaranews Bogor) - Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia menyatakan intelektualitas mahasiswa hendaknya diberdayakan untuk dapat menciptakan teknologi tepat guna bagi masyarakat.
"Para pemuda yang bergabung dengan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI KM) diharapkan dapat menjadi inisiator terbentuknya mahasiswa yang kompeten, profesional, dan kontributif," kata Ketua Umum MITI Dr Warsito P Taruno, M.Eng di Jakarta, Senin.
Ia menyambut baik rapat kerja nasional (Rakernas) MITI-KM yang berlangsung dua hari (16-18/1) dipusatkan di MITI Center, Depok, Jawa Barat.
Menurut Warsito --ilmuwan dunia yang menjadi pelopor teknik tomografi 4 dimensi--potensi mahasiswa untuk perubahan Indonesia sangat besar.
Ditegaskannya bahwa MITI dan MITI KM menjadi penggagas revolusi akademik yang dilakukan dengan penyelenggaraan kompetisi antarmahasiswa, pengembangan manajemen keilmuan kampus, dan pembentukan klaster riset.
Sementara itu, Manajer Riset dan Analisis Data MITI Deslaknyo Wisnu Hanjagi menjelaskan Rakernas itu diselenggarakan dalam rangka melakukan penguatan bagi pengurus baru MITI-KM, yang telah melalui serangkaian seleksi sejak awal September 2014.
Rakernas yang juga dihadiri Deputi Bidang Pembinaan Ilmuwan, Peneliti, Teknolog, dan Mahasiswa MITI Mahfudz Al-Huda itu diselenggarakan untuk membahas program-program kerja selama tahun 2015.
Mahfudz Al-Huda memaparkan arahan visi dan misi MITI ke depan.
Sedikitnya 78 peserta hadir dari 35 kampus yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia.
Selain berasal dari dalam negeri, hadir pula anggota MITI KM dari luar negeri seperti Jerman dan Jepang.
Selain pembahasan program kerja, diresmikan pula kepengurusan baru MITI Klaster Mahasiswa tahun 2015 di bawah kepemimpinan Achmad Fahmi Basyaiban, alumni Universitas Gadjah Mada yang pernah menjabat sebagai Presiden Gama Cendikia (GC) UGM.
Pada 2015, kata Deslaknyo, MITI KM akan diarahkan menjadi lembaga keilmuan yang solid untuk membentuk mahasiswa yang kompeten, profesional, dan kontributif.
Sepuluh tahun sejak didirikan pada 2005, katanya, MITI KM terus berusaha menjadi lembaga independen yang dapat menjadi katalis transformasi Indonesia.
MITI KM telah bekerja sama dengan lebih dari delapan puluh kampus di Indonesia, belasan kampus di luar negeri, organisasi-organisasi lokal hingga internasional, dan berbagai instansi pemerintah.
Akhir tahun 2014, MITI KM berhasil menyabet peringkat dua Organisasi Kepemudaan (OKP) Kategori Komunitas Masyarakat setelah berkompetisi dengan organisasi lain seperti KNPI, KAKPN, dan organisasi kepemudaan lain.
MITI KM terus berbenah dan bertransformasi untuk memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, demikian Deslaknyo Wisnu Hanjagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Para pemuda yang bergabung dengan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia Klaster Mahasiswa (MITI KM) diharapkan dapat menjadi inisiator terbentuknya mahasiswa yang kompeten, profesional, dan kontributif," kata Ketua Umum MITI Dr Warsito P Taruno, M.Eng di Jakarta, Senin.
Ia menyambut baik rapat kerja nasional (Rakernas) MITI-KM yang berlangsung dua hari (16-18/1) dipusatkan di MITI Center, Depok, Jawa Barat.
Menurut Warsito --ilmuwan dunia yang menjadi pelopor teknik tomografi 4 dimensi--potensi mahasiswa untuk perubahan Indonesia sangat besar.
Ditegaskannya bahwa MITI dan MITI KM menjadi penggagas revolusi akademik yang dilakukan dengan penyelenggaraan kompetisi antarmahasiswa, pengembangan manajemen keilmuan kampus, dan pembentukan klaster riset.
Sementara itu, Manajer Riset dan Analisis Data MITI Deslaknyo Wisnu Hanjagi menjelaskan Rakernas itu diselenggarakan dalam rangka melakukan penguatan bagi pengurus baru MITI-KM, yang telah melalui serangkaian seleksi sejak awal September 2014.
Rakernas yang juga dihadiri Deputi Bidang Pembinaan Ilmuwan, Peneliti, Teknolog, dan Mahasiswa MITI Mahfudz Al-Huda itu diselenggarakan untuk membahas program-program kerja selama tahun 2015.
Mahfudz Al-Huda memaparkan arahan visi dan misi MITI ke depan.
Sedikitnya 78 peserta hadir dari 35 kampus yang tersebar di 19 provinsi di Indonesia.
Selain berasal dari dalam negeri, hadir pula anggota MITI KM dari luar negeri seperti Jerman dan Jepang.
Selain pembahasan program kerja, diresmikan pula kepengurusan baru MITI Klaster Mahasiswa tahun 2015 di bawah kepemimpinan Achmad Fahmi Basyaiban, alumni Universitas Gadjah Mada yang pernah menjabat sebagai Presiden Gama Cendikia (GC) UGM.
Pada 2015, kata Deslaknyo, MITI KM akan diarahkan menjadi lembaga keilmuan yang solid untuk membentuk mahasiswa yang kompeten, profesional, dan kontributif.
Sepuluh tahun sejak didirikan pada 2005, katanya, MITI KM terus berusaha menjadi lembaga independen yang dapat menjadi katalis transformasi Indonesia.
MITI KM telah bekerja sama dengan lebih dari delapan puluh kampus di Indonesia, belasan kampus di luar negeri, organisasi-organisasi lokal hingga internasional, dan berbagai instansi pemerintah.
Akhir tahun 2014, MITI KM berhasil menyabet peringkat dua Organisasi Kepemudaan (OKP) Kategori Komunitas Masyarakat setelah berkompetisi dengan organisasi lain seperti KNPI, KAKPN, dan organisasi kepemudaan lain.
MITI KM terus berbenah dan bertransformasi untuk memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, demikian Deslaknyo Wisnu Hanjagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015