Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat sejumlah areal pertanian dan sumber air bersih di daerah itu sudah dilanda kekeringan akibat musim kemarau.

"Kekeringan itu biasanya di wilayah pantura, seperti Indramayu, Karawang, Cirebon, kalau selatan ada sedikit di Bogor dan Tasik, tapi intensitasnya tidak seluas di utara," kata Pelaksana Kepala BPBD Provinsi Jabar, Dani Ramdan di Kota Tasikmalaya, Jumat.

Ia menuturkan BPBD Jabar sudah menerima laporan adanya desa dan kecamatan terdampak musim kemarau, seperti di Kabupaten Bogor sudah ada lima desa dilanda kekeringan, kemudian di Indramayu dan Cirebon.

Baca juga: Ada puluhan desa di Kabupaten Purwakarta hadapi ancaman kekeringan

Provinsi Jabar, kata dia, sudah melakukan antisipasi, termasuk menyiapkan anggaran untuk menanggulangi dan meminimalisasi risiko bencana kekeringan di seluruh kota/kabupaten.

"Dengan adanya status itu, kita artinya sudah menyiapkan alokasi anggaran, ketika ada lokasi yang mulai terdampak, kita bisa segera bergerak," kata Dani.

Ia menyampaikan jajarannya sudah siap siaga untuk bergerak menanggulangi bencana kekeringan seperti menyiapkan tangki air, bahkan menyediakan pipa untuk mendistribusikan air ke masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih.

Baca juga: PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi sambung jaringan air wilayah rawan kekeringan

Upaya BPBD Jabar itu, kata dia, dilakukan secara kerja sama dengan dinas terkait termasuk desa untuk memudahkan proses berbagi air dari daerah masih tersedia air ke daerah lain yang dilanda kekeringan.

"Kita bekerja sama dengan dinas terkait, kalau desa itu masih ada sumber air tapi jaraknya jauh, kita buatkan pipa untuk menyalurkan," katanya.

Baca juga: BMKG prediksi puncak musim kemarau di Bogor pada September

Ia menambahkan kemarau juga berdampak pada bencana kebakaran hutan seperti yang sudah terjadi di hutan kawasan Gunung Ciremai.

Kebakaran hutan di gunung itu, kata dia, berhasil ditanggulangi dengan cepat sehingga tidak meluas ke areal hutan lainnya.

"Kebakaran hutan yang terjadi masih dalam skala kecil dan langsung cepat ditangani oleh petugas setempat," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : M Fikri Setiawan


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020