Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan permasalahan lingkungan harus diselesaikan secara tuntas, tidak berakhir dengan pembagian kebutuhan pokok.
"Saya ingin isu lingkungan tetap isu lingkungan. Jangan sampai isu pencemaran lingkungan, tapi penyelesaiannya pembagian sembako," kata Dedi disela kunjungan kerja ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu.
Dikatakannya, penanganan masalah lingkungan harus dilakukan dengan fokus agar tuntas.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Saluran air ke sawah rusak akibat terkena urugan tanah proyek kereta cepat
Baca juga: Dedi Mulyadi desak KLHK segera selesaikan pencemaran pesisir Karawang
Hal tersebut disampaikan karena banyak isu lingkungan, dijadikan kepentingan segelintir orang. Karena itu disarankan agar perusahaan dan lingkungan di sekitar pabrik saling bersinergi untuk menghasilkan lingkungan yang bahagia dan sejahtera.
"Kami ingin sungai itu bersih, ikannya juga nanti ikut bahagia. Anak-anak bahagia berenang di sungai. Jadi, dana CSR itu mestinya untuk penataan lingkungan, rumah kumuh, sanitasi, hingga penanaman pohon di sekitar perusahaan sebagai pembatas dengan pemukiman," ujarnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Banjir terjadi akibat pembangunan tak pedulikan lingkungan
Baca juga: Dedi Mulyadi menilai rencana hilangkan Amdal dan IMB keliru
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, RM Karliansyah mengakui hingga kini masih ada sejumlah perusahaan yang belum taat soal lingkungan.
Bagi perusahaan yang telah mendapatkan teguran tapi tidak diperbaiki, Karliansyah menyampaikan kalau pihaknya tidak segan untuk membekukan atau mencabut izin perusahaan nakal.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Saya ingin isu lingkungan tetap isu lingkungan. Jangan sampai isu pencemaran lingkungan, tapi penyelesaiannya pembagian sembako," kata Dedi disela kunjungan kerja ke Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu.
Dikatakannya, penanganan masalah lingkungan harus dilakukan dengan fokus agar tuntas.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Saluran air ke sawah rusak akibat terkena urugan tanah proyek kereta cepat
Baca juga: Dedi Mulyadi desak KLHK segera selesaikan pencemaran pesisir Karawang
Hal tersebut disampaikan karena banyak isu lingkungan, dijadikan kepentingan segelintir orang. Karena itu disarankan agar perusahaan dan lingkungan di sekitar pabrik saling bersinergi untuk menghasilkan lingkungan yang bahagia dan sejahtera.
"Kami ingin sungai itu bersih, ikannya juga nanti ikut bahagia. Anak-anak bahagia berenang di sungai. Jadi, dana CSR itu mestinya untuk penataan lingkungan, rumah kumuh, sanitasi, hingga penanaman pohon di sekitar perusahaan sebagai pembatas dengan pemukiman," ujarnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Banjir terjadi akibat pembangunan tak pedulikan lingkungan
Baca juga: Dedi Mulyadi menilai rencana hilangkan Amdal dan IMB keliru
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, RM Karliansyah mengakui hingga kini masih ada sejumlah perusahaan yang belum taat soal lingkungan.
Bagi perusahaan yang telah mendapatkan teguran tapi tidak diperbaiki, Karliansyah menyampaikan kalau pihaknya tidak segan untuk membekukan atau mencabut izin perusahaan nakal.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020