Sebanyak 86 santri dan guru Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang positif COVID-19 dan dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya, dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ke ponpes yang terletak di Ponorogo, Jawa Timur itu.
Pembina Satgas Covid-19 PMDG Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A, Senin menjelaskan, pemulangan santri gelombang ke empat atau terakhir ditandai dengan seremoni penyambutan 41 santri dan guru yang telah dinyatakan sehat dan bebas COVID-19 berdasar hasil tes usap PCR terakhir di Laboratorium di BTKL Surabaya.
"Ini benar-benar berita yang sangat menggembirakan bagi semuanya, bagi seluruh masyarakat dan umat Islam bahkan juga negara-negara Islam. Karena di Gontor ini terdapat sekitar 450 santri, termasuk mereka yang berstatus warga negara asing (santri manca negara)," kata Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi mengawali sambutannya.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Pesantren bisa jadi klaster baru penyebaran COVID-19
Ia mengatakan, kesembuhan 100 persen bagi 86 santri dan guru yang sempat divonis positif COVID-19 itu menunjukkan adanya perkembangan yang sangat baik.
"Kita dapat mengumumkan ke seluruh penjuru dunia bahwa Gontor sudah bebas dari COVID-19," katanya.
Jubir Satgas COVID-19 Pondok Modern Gontor, Ustadz Adib memuji ketanggapan guru-guru PMDG Kampus 2 dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: 543 santri Ponpes Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru-guru PMDG Kampus 2 yang sudah memaksimalkan penerapan protokol kesehatan dan membina dan membimbing santri-santri sehingga semuanya sehat secara lahir dan batin. Kita semua harus disiplin karena tanpa disiplin kita akan lemah," ujarnya.
Ustadz Hudaya mengingatkan pentingnya kesehatan dan kekuatan dalam ajaran Islam.
"Kita serahkan semuanya kepada Allah SWT. Ingat, 'al-mu'minu al-qawiyyu khair wa ahabbu ilallah min al-mu'min al-dha'if' (mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah)," tuturnya.
Baca juga: PMI beri pelatihan santri di Jember Jatim cara meracik disinfektan yang aman
Semenjak 6 Juli 2020, sebanyak 86 santri dan guru dari PMDG Kampus 2 sempat dinyatakan positif COViD-19 secara bergelombang.
Dengan penanganan yang cepat, akhirnya tidak sampai sebulan semua santri dan guru tersebut telah dinyatakan negatif dan saat ini sudah bisa beraktifitas biasa dan normal di PMDG Kampus 2 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jubir Satgas, Ustadz Adib sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penanganan COVID-19 di PMDG Kampus 2 ini.
"Untuk itu kami selalu berterima kasih atas dukungan yang tiada henti-hentinya dari Gubernur Jatim, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim dan Satgas COVID-19 Pemprov Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Pembina Satgas Covid-19 PMDG Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A, Senin menjelaskan, pemulangan santri gelombang ke empat atau terakhir ditandai dengan seremoni penyambutan 41 santri dan guru yang telah dinyatakan sehat dan bebas COVID-19 berdasar hasil tes usap PCR terakhir di Laboratorium di BTKL Surabaya.
"Ini benar-benar berita yang sangat menggembirakan bagi semuanya, bagi seluruh masyarakat dan umat Islam bahkan juga negara-negara Islam. Karena di Gontor ini terdapat sekitar 450 santri, termasuk mereka yang berstatus warga negara asing (santri manca negara)," kata Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi mengawali sambutannya.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Pesantren bisa jadi klaster baru penyebaran COVID-19
Ia mengatakan, kesembuhan 100 persen bagi 86 santri dan guru yang sempat divonis positif COVID-19 itu menunjukkan adanya perkembangan yang sangat baik.
"Kita dapat mengumumkan ke seluruh penjuru dunia bahwa Gontor sudah bebas dari COVID-19," katanya.
Jubir Satgas COVID-19 Pondok Modern Gontor, Ustadz Adib memuji ketanggapan guru-guru PMDG Kampus 2 dalam penanganan COVID-19.
Baca juga: 543 santri Ponpes Gontor ikuti tes cepat COVID-19 di Bekasi
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh guru-guru PMDG Kampus 2 yang sudah memaksimalkan penerapan protokol kesehatan dan membina dan membimbing santri-santri sehingga semuanya sehat secara lahir dan batin. Kita semua harus disiplin karena tanpa disiplin kita akan lemah," ujarnya.
Ustadz Hudaya mengingatkan pentingnya kesehatan dan kekuatan dalam ajaran Islam.
"Kita serahkan semuanya kepada Allah SWT. Ingat, 'al-mu'minu al-qawiyyu khair wa ahabbu ilallah min al-mu'min al-dha'if' (mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah daripada mukmin yang lemah)," tuturnya.
Baca juga: PMI beri pelatihan santri di Jember Jatim cara meracik disinfektan yang aman
Semenjak 6 Juli 2020, sebanyak 86 santri dan guru dari PMDG Kampus 2 sempat dinyatakan positif COViD-19 secara bergelombang.
Dengan penanganan yang cepat, akhirnya tidak sampai sebulan semua santri dan guru tersebut telah dinyatakan negatif dan saat ini sudah bisa beraktifitas biasa dan normal di PMDG Kampus 2 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Jubir Satgas, Ustadz Adib sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penanganan COVID-19 di PMDG Kampus 2 ini.
"Untuk itu kami selalu berterima kasih atas dukungan yang tiada henti-hentinya dari Gubernur Jatim, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim dan Satgas COVID-19 Pemprov Jatim," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020