Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Dua kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana tanah longsor dan banjir yang menyebabkan puluhan warga diungsikan khawatir jatuh korbab jiwa pada peristiwa ini.
"Dari pendataan yang kami lakukan ada 32 unit di Desa Ciwalat, Kecamatan Pabuaran yang terancam longsor delapan rumah di Kampung Cadas dan 24 rumah di Kampung Citalaga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, untuk di Kecamatan Cidolog bencana banjir melanda daerah itu, hingga saat ini masih dalam pendataan tentang kerusakan. Bahkan, rombongan petugas BPBD, relawan dan tim reaksi cepat terjebak di kecamatan ini saat menuju ke lokasi longsor di Kecamatan Paburan.
Untuk bencana longsor, menyebabkan satu rumah rusak sedang. Namun, karena daerah rawan longsor dan warga masih trauma terhadap kejadian longsor beberapa tahun lalu sehingga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pihaknya juga sudah menyediakan kebutuhan untuk masyarakat dalam penanggulangan bencana ini seperti makanan siap saji dan perlengkapan tidur.
"Warga yang mengungsi merupakan inisiatif sendiri, karena masih trauma terhadap bencana serupa yang terjadi beberapa tahun lalu dan takut terjadi bencana tersebut seperti di Banjarnegara, Jawa Tengah," tambahnya.
Ke depannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim geologi terkait adanya retakan dan pergeseran tanah di permukiman warga itu. Hasil penelitian itu, untuk mengambil langkah kebijakan ke depannya apakah warga yang tinggal di daerah itu direlokasi atau tidak dan yang pasti pihaknya terus melakukan pemantauan apalagi saat ini curah hujan tinggi.
Sementara, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Pabuaran, Mulyana mengatakan, warga di Kampung Citalaga masih trauma terhadap bencana tanah longsor yang melanda daerah itu sekitar 12 tahun yang lalu. Sehingga, saat ini jika turun hujan deras warga dengan sendirinya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Pada peristiwa longsor ini tidak ada korban jiwa, material longsor tidak menimbun permukiman tetapi banyak areal sawah yang rusak karena tertutup lumpur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Dari pendataan yang kami lakukan ada 32 unit di Desa Ciwalat, Kecamatan Pabuaran yang terancam longsor delapan rumah di Kampung Cadas dan 24 rumah di Kampung Citalaga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Minggu.
Menurut dia, untuk di Kecamatan Cidolog bencana banjir melanda daerah itu, hingga saat ini masih dalam pendataan tentang kerusakan. Bahkan, rombongan petugas BPBD, relawan dan tim reaksi cepat terjebak di kecamatan ini saat menuju ke lokasi longsor di Kecamatan Paburan.
Untuk bencana longsor, menyebabkan satu rumah rusak sedang. Namun, karena daerah rawan longsor dan warga masih trauma terhadap kejadian longsor beberapa tahun lalu sehingga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pihaknya juga sudah menyediakan kebutuhan untuk masyarakat dalam penanggulangan bencana ini seperti makanan siap saji dan perlengkapan tidur.
"Warga yang mengungsi merupakan inisiatif sendiri, karena masih trauma terhadap bencana serupa yang terjadi beberapa tahun lalu dan takut terjadi bencana tersebut seperti di Banjarnegara, Jawa Tengah," tambahnya.
Ke depannya, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim geologi terkait adanya retakan dan pergeseran tanah di permukiman warga itu. Hasil penelitian itu, untuk mengambil langkah kebijakan ke depannya apakah warga yang tinggal di daerah itu direlokasi atau tidak dan yang pasti pihaknya terus melakukan pemantauan apalagi saat ini curah hujan tinggi.
Sementara, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Pabuaran, Mulyana mengatakan, warga di Kampung Citalaga masih trauma terhadap bencana tanah longsor yang melanda daerah itu sekitar 12 tahun yang lalu. Sehingga, saat ini jika turun hujan deras warga dengan sendirinya mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Pada peristiwa longsor ini tidak ada korban jiwa, material longsor tidak menimbun permukiman tetapi banyak areal sawah yang rusak karena tertutup lumpur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014