Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur fokus melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada lembaga pendidikan keagamaan mulai dari pondok pesantren, madrasah diniyah hingga Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ).
"Dipilihnya lembaga pendidikan keagamaan menjadi lokasi sosialisasi protokol kesehatan ini, karena sudah mulai kembali melaksanakan pendidikan dan aktivitas lainnya. Maka dari itu untuk saat ini kami fokus memberikan edukasi kepada santri untuk bersama mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Wakil Sekretaris PMI Kab Pasuruan Ahmad Syauqil Adib.
Baca juga: Dukung normal baru PMI Banyuwangi gencar lakukan sosialisasi dan distribusi bantuan (Video)
Menurutnya, sosilisasi ini merupakan kegiatan mandiri PMI Kabupaten Pasuruan yang juga bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menekan angka kasus COVID-19 di kabupaten tersebut.
Selain itu, sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para santri agar selalu mematuhi anjuran maupun aturan pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Baca juga: PMI beri pelatihan santri di Jember Jatim cara meracik disinfektan yang aman
Kemudian, mereka pun diberikan edukasi bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), karena salah satu upaya yang paling efektif mencegah dari tertularnya virus yang bisa menyebabkan kematian ini dengan melaksanakan PHBS dalam setiap melakukan berbagai aktivitas.
"Kami ingin membantu mengubah mindset, karena menjelang normal baru (new normal) yang perlu diadaptasi semua orang termasuk anak-anak dan remaja adalah menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap enteng keberadaan COVID-19," tambahnya.
Baca juga: PMI Provinsi Jatim lakukan penyemprotan disinfeksi secara massal
Adib mengatakan hingga saat ini, PMI Kabupaten Pasuruan sudah melakukan sosialisasi prortokol kesehatan dan promosi kebersihan kepada empat pondok pesantren, 72 madrasah diniyah dan 72 TPQ.
Lembaga kemanusiaan ini pun akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Dipilihnya lembaga pendidikan keagamaan menjadi lokasi sosialisasi protokol kesehatan ini, karena sudah mulai kembali melaksanakan pendidikan dan aktivitas lainnya. Maka dari itu untuk saat ini kami fokus memberikan edukasi kepada santri untuk bersama mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Wakil Sekretaris PMI Kab Pasuruan Ahmad Syauqil Adib.
Baca juga: Dukung normal baru PMI Banyuwangi gencar lakukan sosialisasi dan distribusi bantuan (Video)
Menurutnya, sosilisasi ini merupakan kegiatan mandiri PMI Kabupaten Pasuruan yang juga bekerjasama dengan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan sebagai bentuk kepedulian dalam upaya menekan angka kasus COVID-19 di kabupaten tersebut.
Selain itu, sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para santri agar selalu mematuhi anjuran maupun aturan pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Baca juga: PMI beri pelatihan santri di Jember Jatim cara meracik disinfektan yang aman
Kemudian, mereka pun diberikan edukasi bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), karena salah satu upaya yang paling efektif mencegah dari tertularnya virus yang bisa menyebabkan kematian ini dengan melaksanakan PHBS dalam setiap melakukan berbagai aktivitas.
"Kami ingin membantu mengubah mindset, karena menjelang normal baru (new normal) yang perlu diadaptasi semua orang termasuk anak-anak dan remaja adalah menerapkan protokol kesehatan dan tidak menganggap enteng keberadaan COVID-19," tambahnya.
Baca juga: PMI Provinsi Jatim lakukan penyemprotan disinfeksi secara massal
Adib mengatakan hingga saat ini, PMI Kabupaten Pasuruan sudah melakukan sosialisasi prortokol kesehatan dan promosi kebersihan kepada empat pondok pesantren, 72 madrasah diniyah dan 72 TPQ.
Lembaga kemanusiaan ini pun akan terus melakukan berbagai upaya pencegahan untuk membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020