Depok, 8/3 (ANTARA) - Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Dato' Seri Utama Dr Rais Yatim, menyatakan
Indonesia dengan Malaysia akan mempererat hubungannya melalui jalur budaya.
"Kita akan pererat hubungan antara rakyat dengan rakyat melalui seni budaya," katanya setelah memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Depok, Kamis.
Ia mengakui hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali sempat bersitegang karena perbedaan pendapat terhadap suatu permasalahan, sehingga perlu pendekatan budaya.
"Sebagai negara serumpun, tentunya kita saling memahami satu dengan yang lainnya," ujarnya.
Ia menilai pendekatan melalui kebudayaan yang lengkap akan lebih mudah diterima oleh kedua warga negara tersebut, karena generasi lama dari kedua negara mempunyai hubungan yang sangat baik, namun generasi saat ini banyak berbeda pendapat.
"Generasi sekarang mulai kehilangan keintiman, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antarwarga negara," ujarnya.
Untuk itu, ia mengharapkan rakyat kedua negara memupuk semangat budaya dengan melakukan sentuhan yang terus menerus, bukan hanya sekali atau dua kali dalam setahun.
"Kita akan lakukan terus menerus agar bisa saling memahami," katanya.
Saat ini telah dibentuk Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami) yang akan menjadi payung bagi kegiatan hubungan antara warga Indonesia dengan warga Malaysia.
"Nanti, dalam Iswami akan ada banyak kegiatan yang bertujuan mempererat hubungan antara Indonesia dengan Malaysia," katanya.
Sementara itu, Ketua Iswami Indonesia H Saiful Hadi mengatakan ketegangan antara Indonesia-Malaysia terjadi karena kurang adaya komunikasi, karena itu Iswami akan menjembatani hal tersebut.
Saiful Hadi yang juga Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA iyu mengatakan pihaknya telah melakukan pertemuan wartawan dan juga penulis kedua negara tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang bisa mempererat hubungan kedua negara.
"Kami mengajak pengusaha kecil Malaysia ke Bandung, dan juga membawa 25 pimpinan Ormas Islam melakukan kunjungan dan dialog di Malaysia agar adanya saling pengertian," ujarnya.
Dengan banyaknya persamaan kebudayaan maka interaksi sosial warga kedua negara akan lebih efektif. Ini tentunya akan menghilangkan persepsi yang salah antarkedua negara.
Selain itu, pihaknya untuk mempererat hubungan kedua negara dengan mendirikan "Malaysia Corner" atau Pojok Malaysia di FIB UI. Pojok Malaysia berisi tentang kebudayaan Malaysia.
Pojok Malaysia juga akan dibangun di Universitas Hasanuddin (Unhas) dan meyusul daerah lainnya. "Kita akan terus bergerak bukan hanya untuk berkomunikasi antarmedia, tetapi juga secara sosial dan ekonomi," katanya.
Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012