Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Ratusan buruh harian lepas pada proyek pembangunan pabrik Semen Jawa PT SCG di Kabupaten Sukabumi mogok kerja menuntut manajemen perusahaan tersebut menaikan upah para buruh tersebut.

Informasi yang dihimpun Antara, para buruh menuntut kenaikan upah harian sebesar Rp50 ribu dari Rp70 ribu/hari menjadi Rp120 ribu/hari khusus untuk Senin hingga Jumat dan Rp240 ribu untuk Sabtu dan Minggu.

"Kami akui jika ditotalkan upah kami di atas upah minimum kabupaten, namun kami hanya sebagai buruh harian lepas saja yang dibawah kendali PT KSE yang merupakan mitra PT SCG. Bahkan, untuk BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatanpun tidak kami peroleh," kata salah seorang buruh, Suripto kepada wartawan, Senin.

Suripto menambahkan setiap harinya para buruh kontrak ini bekerja delapan jam, dan dianggap wajar jika ada Sabtu dan Minggu upah naik dua kali lipat karena masuk ke upah lembur. Bahkan pihak buruh juga mempertanyakan kartu BPJS yang diberikan pihak perusahaan yang tidak bisa digunakan untuk berobat.

"Bahkan, buruh yang sakit atau mengalami kecelakaan kerja biaya pengobatannya ditanggung sendiri," tambah Hendro Mulyanto karyawan lainnya.

Karena itu kata dia, buruh hingga kini masih bertahan di pintu masuk proyek dan belum mau kembali bekerja sampai tuntutan mereka dipenuhi.

Sementara, Manager Employer PT KSE, Doni membantah karyawan tidak terlayani BPJS, Doni balik menyalahkan pihak BPJS yang lambat dalam memberikan kartu jaminan kepada seluruh karyawan. Sedangkan masalah kenaikan gaji yang diminta pekerjanya baru akan dijalankan tahun depan.

"Semua hak kami berikan, bahkan mereka yang merupakan buru harian lepas tetap kami daftarkan ke BPJS. Dan masalah gaji, kenaikannya akan kami pertimbangkan pada tahun depan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014