Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Aksi mogok ratusan sopir angkutan perkotaan jurusan Cibadak-Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, membuat ribuan pelajar dan buruh yang biasa menggunakan jasa angkutan umum itu telantar.

Dari pantauan Antara di lokasi unjuk rasa para sopir angkot sejak pagi hingga sore belum ada yang kembali mengoperasikan kendaraan mereka, sehingga banyak pelajar dan buruh yang terlambat datang dan sebagian memilih jalan kaki ke sekolah maupun ke pabrik, selain ada juga yang memilih pulang lagi ke rumah.

"Tadi pagi saya berangkat kerja diantar suami menggunakan sepeda motor. Karena suami juga kerja, sehingga saya terpaksa harus pulang jalan kaki sambil menunggu ada angkutan yang beroperasi," kata Siti Aminah salah seorang buruh pabrik di kawasan Cicurug.

Senada dengan Siti, Sulaeman yang merupakan salah satu pelajar SMP di Kecamatan Cicurug terpaksa harus menyetop kendaraan bak terbuka agar bisa sampai ke sekolah, bahkan pulangnya juga menunggu angkutan bak terbuka lagi yang mau mengangkut dirinya dan rekan-rekannya pulang ke rumahnya.

Sementara, tokoh pemuda di Kecamatan Cicurug, Dadang Sopandi menilai Pemerintah Kabupaten Sukabumi kurang tanggap dalam mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Seperti dalam hal menaikkan tarif baru yang tidak sinkron antara keinginan sopir/pengusaha angkot dengan keputusan tarif baru.

"Akibat dari ini semua yang menjadi korban ada warga, karena hingga kini masih banyak masyarakat yang menggunakan jasa angkutan umum untuk mengantar ke daerah tujuan," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014