(24 Juni 2020) - Pengelolan sampah masih menjadi salah satu permasalahan besar di Indonesia. Belum lama ini media banyak memberitakan jebolnya turap penyangga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, tangerang Selatan yang mengakibatkan longsor di tepian Sungan Cisadane.

Persoalan ini akan terus terjadi selama sistem pembuangan sampah di Indonesia masih menggunakan menerapkan sistem pembuangan sampah yang mencampur semua jenis sampah dan membuangnya ke TPA. Padahal sejatinya beberapa jenis sampah bisa di daur ulang, terutama sampah plastik yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Timbunan Sampah di Indonesia tahun 2020 dipekirakan mencapai 67,8 Juta Ton.

Berangkat dari persoalan ini, Komunitas Plastik Untuk Kebaikan (KPUK), sebuah komunitas yang mengusung visi menjadikan sampah plastik bernilai ekonomi, meluncurkan program yang diberi nama “Sedekah Botol Plastik”. Sedekah Botol Plastik adalah salah satu program yang bertujuan untuk mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi sampah plastik, sambil bersedekah.

“Selama ini mungkin kita masih memiliki kebiasaan membuang sampah botol dimana saja. Kadang di tempat sampah yang bercampur dengan sampah-sampah lain, padahal kalau dipisah botol botol ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi yang bisa kita sedekahkan. Melalui program ini kami ingin membangun kebiasaan dan budaya baru untuk memisahkan sampah plastik dengan sampah lain. Kita mulai dengan sampah botol yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Hani Hasjim, Penasehat KPUK usai kegiatan penyerahan tempat sampah di Mesjid Al Jihad, Pasar Ciputat dan Mesjid Nurul Hikmah di Perumahan Legoso Permai.

“Kami menyambut baik program Sedekah Botol Plastik ini, karena sangat bermafaat bagi masyarakat. Saya bahkan berharap program ini bisa diperluas dan dijalakan oleh Karang Taruna dan Pemuda masjid,” ujar Ust. Sobari Sutarip. LC, salah seoran pengurus Mesjid Nurul Hikmah.
 
Opening penyarahan Program Sedakah Plastik di Masjid Al Jihad, Ciputat. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: HO/ Komunitas Plastik Untuk Kebaikan).

Lebih lanjut Hani Hasjim mengatakan, mesjid dan sekolah merupakan tempat yang sangat ideal untuk mulai melakukan edukasi mengelola sampah botol plastik untuk bisa bernilai ekonomi, melalui pemberian informasi, serta pendampingan kepada masyarakat. Dengan mengusung tema “Jadikan Botol Plastikmu Menjadi Sedekahmu” , yang mana masyarakat setiap harinya dapat bersedekah botol plastik yang selama ini dibuang begitu saja ditempat sampah atau mencampur aduk dengan sampah yang lain kedalam keranjang sampah yang telah disediakan.

“Ditahap awal kami bekerjasama dengan mesjid2 disekitar Tangerang Selatan, karena dekat dengan markas Komunitas di Jalan Dahu, Legoso, Pisangan, Ciputat. Secara berkala kami akan beli sampah botol yang didonasikan umat untuk bisa menjadi kas mesjid. Selanjunya bila sekolah sekolah sudah kembali normal, maka kami akan lanjutkan program ini ke sekolah-sekolah ,” ujar mantan wartawan dan Anggota Tim Reformasi Birokrasi Kejaksaan periode 2006 -2015 ini.

KPUK menargetkan program Sedekah Sampah ini bisa dilakukan di 30 masjid dan sekolah di seputar Tangsel. Saat ini sudah ada 10 mesjid yang menyatakan kesediaan. “Bila gerakan ini berhasil bisa berlanjut di daerah lain,” tambah Hani.

Komunitas Plastik Untuk Kebaikan adalah komunitas yang didirikan oleh berbagai unsur masyarakat yang memiliki kepedulian pada pengelolaan sampah yang baik bagi lingkungan. Mereka terdiri dari ibu rumah tangga, mahasiswa, pelajar, profesional, pendidik dan aktivis lingkungan. Komunitas ini telah melakukan berbagai kegiatan edukasi pengelolaan sampah di Jakarta, Tangerang Selatan dan Bekasi. Selain secara rutin melakukan aksi bersih-bersih sampah plastik di lingkungan, komunitas ini juga memiliki program Tukar Sampah Plastik Dengan Sembako Murah. Sebelum pandemi Covid 19 merebak di Indonesia, KPUK telah melakukan edukasi dan sosialisasi melalui Mobil Keliling Sembako Murah di berbagai Tempat seperti di Car Free Day, di pasar-pasar tumpah dan di kelurahan-kelurahan di Tangsel. (/21*).

*) Koordinator Program Komunitas Plastik Untuk Kebaikan.

Pewarta: Oleh: Nada Aulia Hanifah *)

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020