Mayong Suryo Laksono, hari ini resmi ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai salah satu anggota Dewan Pengawas (Dewas) Independen LKBN ANTARA bersama Dirjen IKP Kementerian Kominfo Profesor Dr Widodo Muktiyo yang didapuk jadi Ketua Dewas LKBN ANTARA.
Selain itu ada pula Widiarsi Agustina sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA dan Monang Sinaga sebagai anggota Dewas Independen LKBN ANTARA.
Mereka menggantikan Dewas LKBN ANTARA sebelumnya yakni Sutrimo sebagai Ketua Dewas LKBN ANTARA, Santoso dan Deddy Hermawan sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA.
Mayong Suryo Laksono yang merupakan suami dari politisi dan aktris senior Nurul Arifin tersebut melihat tantangan ANTARA sebagai sebuah kantor berita saat ini cukup besar. Terlebih lagi, persoalan informasi, komunikasi dan juga teknologi, yang menurut dia, dewasa ini begitu mudah diakses dengan terbukanya arus informasi. Sementara, ANTARA memiliki visi dan misi yang memang harus menjaga dan mempertahankan kenegaraan.
"Idealnya adalah ANTARA menjadi pusat informasi segala hal mengenai negara ini, tidak hanya pemerintah, hampir segala aspek tentang negara ini, karena Antara memiliki jaringan ke semua wilayah Republik, bahkan kerjasama dengan kantor berita asing dan juga memiliki jaringan di luar negeri," ujar Mayong kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Kementerian BUMN tetapkan Dewas baru Perum LKBN Antara
Mayong lahir pada 8 Juni 1961, memiliki latar belakang pendidikan Filsafat Universitas Gadjah Mada.
"Jadi, ANTARA memang memiliki kekuatan besar, dan itu seharusnya memang bisa didayagunakan semaksimal mungkin, sebaik-baiknya," kata Mayong menambahkan.
Mengikuti sejumlah pelatihan jurnalistik dan kehumasan di beberapa lembaga, Mayong mengawali karir jurnalistik di Tabloid Monitor pada 1986. Lima tahun kemudian, Mayong menjadi wartawan Majalah Intisari.
Dalam berkarir di media milik Kompas itu, bapak dua anak tersebut juga menjalani banyak penugasan di Kelompok Kompas Gramedia, antara lain menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Citra (2002-2004), menulis sejumlah buku dan terlibat dalam tim penulisan buku-buku terbitan Gramedia.
Dalam dunia jurnalistik televisi, Mayong pernah menjadi produser berita "Fokus" Indonesia pada 1996-1997.
Selain karir jurnalistik, Mayong juga memiliki pengalaman dalam bidang penyiaran dengan menjadi pembawa acara di sejumlah stasiun televisi, salah satunya "Cinema Cinema," tayang di RCTI pada 1994-2004, yang membuahkan empat piala Panasonic Awards.
Mayong mengakhiri jabatan redaktur Majalah Intisari pada 2014. Tahun berikutnya, Mayong memimpin majalah gaya hidup Motorride, yang kemudian dilepasnya setelah menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (Pusat) periode 2016-2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Selain itu ada pula Widiarsi Agustina sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA dan Monang Sinaga sebagai anggota Dewas Independen LKBN ANTARA.
Mereka menggantikan Dewas LKBN ANTARA sebelumnya yakni Sutrimo sebagai Ketua Dewas LKBN ANTARA, Santoso dan Deddy Hermawan sebagai anggota Dewas LKBN ANTARA.
Mayong Suryo Laksono yang merupakan suami dari politisi dan aktris senior Nurul Arifin tersebut melihat tantangan ANTARA sebagai sebuah kantor berita saat ini cukup besar. Terlebih lagi, persoalan informasi, komunikasi dan juga teknologi, yang menurut dia, dewasa ini begitu mudah diakses dengan terbukanya arus informasi. Sementara, ANTARA memiliki visi dan misi yang memang harus menjaga dan mempertahankan kenegaraan.
"Idealnya adalah ANTARA menjadi pusat informasi segala hal mengenai negara ini, tidak hanya pemerintah, hampir segala aspek tentang negara ini, karena Antara memiliki jaringan ke semua wilayah Republik, bahkan kerjasama dengan kantor berita asing dan juga memiliki jaringan di luar negeri," ujar Mayong kepada ANTARA, Senin.
Baca juga: Kementerian BUMN tetapkan Dewas baru Perum LKBN Antara
Mayong lahir pada 8 Juni 1961, memiliki latar belakang pendidikan Filsafat Universitas Gadjah Mada.
"Jadi, ANTARA memang memiliki kekuatan besar, dan itu seharusnya memang bisa didayagunakan semaksimal mungkin, sebaik-baiknya," kata Mayong menambahkan.
Mengikuti sejumlah pelatihan jurnalistik dan kehumasan di beberapa lembaga, Mayong mengawali karir jurnalistik di Tabloid Monitor pada 1986. Lima tahun kemudian, Mayong menjadi wartawan Majalah Intisari.
Dalam berkarir di media milik Kompas itu, bapak dua anak tersebut juga menjalani banyak penugasan di Kelompok Kompas Gramedia, antara lain menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Citra (2002-2004), menulis sejumlah buku dan terlibat dalam tim penulisan buku-buku terbitan Gramedia.
Dalam dunia jurnalistik televisi, Mayong pernah menjadi produser berita "Fokus" Indonesia pada 1996-1997.
Selain karir jurnalistik, Mayong juga memiliki pengalaman dalam bidang penyiaran dengan menjadi pembawa acara di sejumlah stasiun televisi, salah satunya "Cinema Cinema," tayang di RCTI pada 1994-2004, yang membuahkan empat piala Panasonic Awards.
Mayong mengakhiri jabatan redaktur Majalah Intisari pada 2014. Tahun berikutnya, Mayong memimpin majalah gaya hidup Motorride, yang kemudian dilepasnya setelah menjadi komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (Pusat) periode 2016-2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020