Moskow (ANTARA) - Lebih dari 100 penyidik diturunkan untuk mengungkap kasus pencurian di Museum Louvre, dan bermacam data dianalisa untuk mengetahui lokasi pelaku, demikian lapor jaksa Paris Laure Beccuau.
Sebelumnya, tim penyidik hanya berjumlah 60 orang, namun angka tersebut bertambah menjadi 100, kata Beccuau dalam wawancara dengan harian Prancis Journal du Dimanche, seraya menambahkan bahwa para penyidik akan bekerja selama dibutuhkan.
Jaksa Paris itu menambahkan bahwa pihak forensik telah mengumpulkan lebih dari 150 DNA, sidik jari, dan sampel bukti jejak lainnya, yang saat ini sedang dianalisis. Selain itu, penyidik terus meninjau rekaman pengawasan untuk menentukan lokasi para perampok.
Museum Louvre mulai dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu, dua hari setelah pencurian perhiasan berharga.
Pada 19 Oktober, pencuri membobol Museum Louvre dan mencuri sembilan perhiasan dari 23 koleksi Napoleon dan Permaisuri. Barang-barang yang dicuri antara lain tiara, anting-anting, kalung, dan bros yang dulunya milik ratu dan permaisuri Prancis.
Sumber: Sputnik
