Bondowoso (ANTARA) - Survei kepuasan publik yang dilakukan oleh Rumah Politik Indonesia mendapati hasil mayoritas masyarakat puas dengan kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Berdasarkan hasil survei tersebut, persentase kepuasan masyarakat itu mencapai 86,4 persen.
Kepuasan publik tertinggi yang dirasakan oleh rakyat adalah bidang pemberantasan korupsi, mencapai 81,1 persen, disusul bidang hukum dan pertahanan mencapai 75,6 persen, kemudian bidang keuangan dan ekonomi 73,5 persen, serta bidang sosial dan politik 72,2 persen.
Kepuasan publik yang begitu tinggi terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka ini menjadi modal besar bagi pemerintah untuk terus bergerak maju merealisasikan upaya menyejahterakan rakyat di masa mendatang.
Kepuasan publik ini bukan sekadar modal politik bagi pemerintah untuk merealisasikan program-program unggulan, melainkan juga menjadi modal spirit bagi presiden, wakil presiden, dan anggota kabinet untuk lebih percaya diri, karena rakyat ada di belakang pemerintah.
Saat berpidato di acara wisuda di salah satu kampus di Kota Bandung, Prabowo bercerita ada yang mengingatkan untuk berhati-hati, termasuk terkait pergantian anggota kabinet karena ada koruptor yang akan membiayai aksi-aksi unjuk rasa.
Prabowo dengan percaya diri menegaskan tidak peduli dengan semua itu, karena rakyat ada di belakangnya dan mendukungnya. Prabowo tidak ragu dalam bersikap ketika berkeyakinan bahwa rakyat mendukungnya. Setidaknya survei kepuasan publik telah menunjukkan data itu.
Salah satu program pemerintah yang secara substansi mendapat angka tinggi kepuasan publik, namun kemudian dicerca karena kasus yang menyertainya, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
Untuk kesehatan, pemerintahan Prabowo-Gibran telah meluncurkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) juga memberi kemudahan bagi masyarakat menjaga kesehatan. Hingga pertengahan September 2025, layanan CKG sudah menjangkau hampir 30 juta orang.
Di bidang pendidikan, pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga menunjukkan semangat tinggi menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Emas 2045.
Lewat berbagai program kolaborasi antarkementerian dan lembaga, pendidikan kita menyasar semua segmen secara merata, khususnya anak-anak dari keluarga tidak mampu, namun memiliki kemampuan tinggi di bidang akademik dan non-akademik.
Untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu, namun memiliki semangat tinggi untuk maju, pemerintah menyediakan Sekolah Rakyat yang berasrama dan semuanya disediakan secara gratis, dari sekolah dasar (SD) hingga SMA.
Kemudian ada pendidikan unggulan di tingkat sekolah menengah atas (SMA), yakni Sekolah Garuda yang juga menyasar anak-anak bertalenta cemerlang dari keluarga tidak mampu. Program pemerintahan sebelumnya juga terus dilanjutkan, yakni Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memfasilitasi anak-anak dari keluarga tidak mampu, hingga dapat menikmati pendidikan tinggi secara gratis.
Masyarakat Indonesia yang memang menaruh perhatian besar pada nasib warga Palestina, tentu bangga dan puas dengan pidato Prabowo itu. Demikian juga dengan masyarakat Palestina yang melihat Indonesia tetap konsisten mendukung pengakuan atas negara di Timur Tengah tersebut.
