Jakarta (ANTARA) - Di tengah euforia pertumbuhan konten podcast (siniar) di Indonesia, para kreator dari "Podcast Ancur" dan juri "Podcast Hunt 2025" membagikan pandangan mereka mengenai kesalahan fatal yang kerap dilakukan para pembuat siniar pemula.
Tiga kesalahan yang harus dihindari adalah kualitas teknis yang buruk, kurang strategi kesan pertama, dan meremehkan proses produksi.
Randhika Djamil, salah satu personel "Podcast Ancur" mencontohkan pengalamannya saat penyeleksian peserta "Podcast Hunt 2024", dia menemukan sejumlah peserta yang berani bereksperimen, namun, dengan hasil yang kurang maksimal.
"Ada yang nge-take (merekam) podcast berdua di pinggir jalan... akhirnya enggak terdengar. Suara mereka aja enggak terdengar, suara orang lewat yang kedengaran," kata Randhika di Jakarta, Jumat.
Dia juga terkejut menemukan ada peserta dengan tujuh orang yang merekam menggunakan kamera pengawas (CCTV), yang menghasilkan video buram dan audio tidak jelas.
Menurut dia, kualitas audio dan video menjadi faktor krusial yang harus diperhatikan ketika mengikuti lomba karena konten harus dalam format video podcast.
Selain itu, dengan banyaknya entri saat tahap penyeleksian, Randhika menekankan pentingnya strategi untuk menciptakan kesan pertama yang kuat kepada juri. Hal itu bisa terlihat pada nama dan judul siniar, hingga 30 detik pertama konten dilihat, siniar itu harus mampu untuk langsung menarik perhatian.
Pandangan itu juga didukung oleh salah seorang juri "Podcast Hunt 2025" Kai Soerja dari podcast "In Her View". Kai mengatakan banyak yang meremehkan rumitnya proses produksi siniar, padahal membuat siniar dalam format video membutuhkan tim dan alokasi waktu besar.
"Tidak hanya videonya, angle(sudut)-nya dari mana... Kalau sudah lima orang dengan lima mikrofon, penyuntingannya itu akan banyak banget pekerjaan yang penting diperhatikan," kata Kai.
Podcast hunt
Ajang "Podcast Hunt" kembali mencari talenta baru di jagad siniar pada 2025, setelah satu tahun sebelumnya sukses menjaring 390 podcaster hingga terpilih lima terbaik untuk menampilkan secara langsung aksinya pada babak "grand final" di Jakarta.
Spotify kembali menggandeng trio "Podcast Ancur" yaitu Patra Gumala, Randhika Jamil, dan Diaz Danar untuk menggelar kompetisi "Podcast Hunt 2025" setelah sukses menjaring 390 insan siniar muda pada penyelenggaraan tahun sebelumnya.
"Podcast Hunt 2024 terbukti sukses besar. Kami sangat senang melihat banyaknya talenta dan kreator baru yang berpartisipasi," ujar Carl Zuzarte, Head of Podcast Spotify Southeast Asia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Ajang kompetisi tahun ini akan berfokus pada siniar berformat video ("video podcast"), seiring dengan tren pertumbuhan konten visual yang signifikan di platform tersebut.
Carl menambahkan, salah satu pemenang tahun lalu, "Monolog Biar Gak Nyesel oleh Tasyalma", dianggap sebagai contoh ideal dari konten berkualitas yang berpotensi besar.
Keberhasilan itu yang mendorong Spotify untuk melanjutkan komitmennya dalam mendukung ekosistem siniar lokal.
Fokus pada siniar berformat video didasarkan pada data pertumbuhan konsumsi konten visual Indonesia di platform Spotify.
Menurut Carl, konsumsi "video podcast" di Indonesia meningkat 75 persen dibanding tahun sebelumnya, dan jumlah kreatornya juga tumbuh dengan persentase yang sama.
"Di Indonesia saat ini, dari 10 'podcast' teratas, enam di antaranya adalah video," kata Carl.
"Sinyalnya sangat jelas. Video adalah ruang di mana pengguna dan kreator dapat benar-benar berinteraksi dan tumbuh bersama," ujar dia pula.
Sebagai bentuk dukungan penuh, Spotify juga mengintegrasikan pemenang kompetisi ke dalam Spotify Creator Program. Program itu menawarkan tiga pilar utama: dukungan kemitraan, promosi, dan monetisasi.
"Ini adalah program yang kami luncurkan sepenuhnya tahun ini untuk mendukung para kreator," ujar Carl.
"Kami memberikan dukungan kemitraan yang erat, edukasi, akses ke acara eksklusif, dukungan promosi, dan tentu saja, dukungan finansial," kata dia.
Carl mengatakan 20 besar talenta yang terpilih dalam "Podcast Hunt 2025" akan langsung memperoleh kesempatan mengikuti "Spotify Creator Program".
Dengan harapan dapat menemukan suara-suara baru dari berbagai kategori, seperti edukasi, wellness, kesehatan, dan finansial, Podcast Hunt 2025 bertujuan untuk mendorong para kreator baru agar tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga berkomitmen untuk berkarya dalam jangka panjang.
Diaz Danar dari Podcast Ancur mengatakan pendaftaran sudah dibuka secara daring melalui situs www.podcasthunt.id mulai hari ini, tanggal 19 September sampai 18 Oktober.
Informasi selengkapnya bisa dicek dalam laman tersebut.
Peran krusial
Para kreator siniar di Indonesia menilai medium digital itu memiliki peran krusial dalam mewadahi ruang diskusi publik yang jujur di tengah kehidupan bermasyarakat.
Personel Podcast Ancur dan juga penyiar radio Randhika Djamil mengungkapkan bahwa siniar telah menjadi "lapangan bermain yang lebih luas" bagi dia untuk berekspresi secara bebas, berbeda dengan batasan yang kerap ia temui di media konvensional.
"Ini area yang sangat bebas, dan ruang bermainnya sangat membahagiakan," kata Randhika.
Keleluasaan yang diberikan oleh platform seperti Spotify, terhadap topik bahasan selama trio "Podcast Ancur" bergabung hampir enam tahun, menjadi fondasi bagi diskusi terbuka itu.
Pandangan juga didukung oleh Angga Nggok dari siniar Podkesmas. Dia menegaskan, siniar tidak terbatas hanya membahas keseharian, melainkan juga isu-isu serius seperti politik, bisnis, hingga fenomena sosial yang sedang hangat di masyarakat. Hal itu yang memperkaya diskursus publik menjadi lebih luas.
"Menurut gue ruang diskusi siniar itu lebar...ini memperluas peluang," ujar Angga Nggok.
Keberagaman diskusi juga didorong oleh cakupan geografis. Personel Podcast Ancur lainnya Patra Gumala menuturkan bahwa "Podcast Hunt" tahun lalu berhasil menjaring peserta dari berbagai daerah, seperti Malang dan Bali, hingga WNI yang tinggal di Jepang.
"Pendengar menjadi tahu, oh yang di Malang tuh punya pandangan seperti ini. Di Bali tuh seperti ini, oh tinggal di luar negeri seperti ini," kata Patra.
Siniar juga membantu membangun komunitas yang solid dan fleksibel. Diaz Danar, anggota Podcast Ancur, menyebut bahwa mereka berhasil mengumpulkan 80 hingga 100 pendengar setia dalam kegiatan lari bulanan, menunjukkan bahwa diskusi yang mereka angkat tentang hidup sehat di dalam siniar mampu memicu aksi nyata dan interaksi di luar platform.
Spotify kembali menggandeng "Podcast Ancur" untuk menggelar kompetisi "Podcast Hunt 2025," setelah sukses besar pada penyelenggaraan tahun sebelumnya. Kompetisi kali ini akan berfokus pada format video podcast seiring dengan tren pertumbuhan konten visual yang signifikan di platform tersebut.
Kepala Podcast Spotify Southeast Asia Carl Zuzarte dalam acara yang sama mengatakan konsumsi video podcast di Indonesia meningkat 75 persen dibanding tahun sebelumnya, dan jumlah kreatornya juga tumbuh dengan persentase yang sama.
"Di Indonesia saat ini, dari 10 podcast teratas, enam di antaranya adalah video. Sinyalnya sangat jelas. Video adalah ruang di mana pengguna dan kreator dapat benar-benar berinteraksi dan tumbuh bersama," ujar Zuzarte.
Tahun ini, Angga Nggok dari Podkesmas, Kai Soerja dari "In Her View", dan Arif Brata dari "Ampat & ABG Siniar" duduk sebagai juri. Ajang pencarian video podcaster itu terbuka untuk peserta dari seluruh Indonesia dengan genre apapun.
Kali ini, peserta akan diwajibkan untuk mencantumkan daerah asal podcast mereka agar nantinya persebaran wilayah peserta dapat teridentifikasi.
