Palangka Raya (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Palangka Raya melahirkan seorang profesor termuda di Kalimantan yaitu Prof Dr Chandra Anugerah Putra MIKom yang menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi tentang pengangkatannya sebagai guru besar.
Rektor UMPR Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf di Palangka Raya, Senin, mengatakan UMPR melahirkan seorang profesor merupakan sejarah dan catatan emas dalam perjalanan UMPR.
“Alhamdulillah, capaian ini merupakan keberkahan bagi UMPR karena salah satu dosen UMPR menerima SK guru besar dari Kemendiktisaintek yaitu Prof Chandra Anugrah Putra,” katanya.
Dia berharap, Chandra bisa menularkan ilmunya dalam pencapaian guru besar kepada dosen-dosen UMPR lainnya, khususnya kepada mereka yang sudah mempunyai jabatan fungsional Lektor Kepala (LK), agar lahir guru besar lainnya.
Sebelumnya, surat keputusan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemendiktisaintek Bimo Widyo Andoko kepada Rektor UMPR Muhamad Yusuf.
Kemudian Rektor menyerahkan kepada Chandra seusai memberikan materi pengembangan transformasi kelembagaan dan organisasi Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, disaksikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah XI Dr Muhammad Akbar, di Aula Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Kampsu 2 UMPR, Jalan Anggrek Lingkar Luar Palangka Raya.
Prof Dr Chandra Anugrah saat ini menjabat Wakil Rektor 1 UMPR dan lahir di Banjarmasin 22 Oktober 1987. Saat ditetapkan berdasarkan SK Mendiktisaintek sebagai guru besar terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Juli 2025, yang artinya berumur 37 tahun 7 bulan, sehingga tercatat sebagai profesor termuda di Kalimantan.
Profesor yang pernah meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai pemilik Hak Atas Kekayaan Intilektual (HAKI) terbanyak di Indonesia ini, menyelesaikan pendidikan S1 di STMIK Badung Bali atau lulus 2009, S2 Ilmu Komunikasi Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin lulus 2013 dan S3 Pendidikan Teknologi Informasi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) lulus 2016.
Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemendiktisaintek Bimo Widyo Andoko, sebelumnya mengatakan, pencapaian guru besar merupakan dambaan semua dosen sebagai pencapaian tertinggi di bidang akademik.
