Jakarta (ANTARA) - Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional mencatat peningkatan volume lalu lintas pada tanggal 5 Juni 2025 di sekitar jalan tol Jabodetabek.
"Total sebanyak 211.249 kendaraan atau meningkat 14.66 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal, yaitu 184.247 kendaraan transaksi yang meninggalkan Jabodetabek menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan arah Puncak," ujar Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati, di Jakarta, Jumat.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Cengkareng arah Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebesar 8,28 persen atau sebanyak 84.055 kendaraan dibanding dari lalu lintas normal sebanyak 77.629 kendaraan.
Baca juga: "One way" situasional masih diberlakukan di Tol TransJawa pada Selasa
Untuk peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Benda Utama arah Tangerang sebesar 17,85 persen atau sebanyak 31.966 kendaraan dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 27.125 kendaraan.
Sedangkan peningkatan signifikan volume lalu lintas transaksi di GT Ciawi 1 arah Puncak Bogor sebesar 42,14 persen atau sebanyak 44.035 kendaraan dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 30.979 kendaraan.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi di GT Cikupa arah Merak sebesar 5,52 persen atau sebanyak 51.193 kendaraan dari volume lalu lintas transaksi normal sebanyak 48.514 kendaraan.
Baca juga: GT Cikampek Utama dipastikan beroperasi penuh pada arus balik
Baca juga: 177 ribu kendaraan dari timur Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama pada H+2 Lebaran
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi sebanyak 790.196 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek selama periode libur Idul Adha 1446 Hijriah, tepatnya pada Hari H sd H+3 (Jumat, 6 Juni 2025 sd Senin, 9 Juni 2025).
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikupa (ke arah Merak), GT Ciawi (ke arah Puncak), dan GT Cikampek Utama (ke arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (ke arah Bandung). Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 19,44 persen jika dibandingkan lalu lintas normal.
