Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat sebanyak 43.226 wisatawan berkunjung ke destinasi wisata daerah ini selama libur panjang akhir pekan dan libur Waisak 2025.
"Data kunjungan wisatawan dari Jumat (9/5) sampai Senin (12/5) sebanyak 43.226 wisatawan dengan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp626,7 juta," kata Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi di Bantul, Selasa.
Ia mengatakan, jumlah kunjungan tersebut untuk hari Jumat (9/5) sebanyak 2.245 orang dengan PAD sebesar Rp32 juta, kemudian pada Sabtu (10/5) kunjungan sebanyak 8.243 orang dengan pendapatan sebesar Rp119 juta.
Baca juga: Bantul siapkan retribusi wisata di 13 lokasi hadapi libur Lebaran
Baca juga: Bantul kembangkan konsep wisata naik andong keliling hamparan sawah perdesaan Patalan
Kemudian pada Minggu (11/5) jumlah wisatawan tercatat sebanyak 19.362 orang dengan penerimaan PAD sebesar Rp280 juta, pada Senin (12/5) jumlah kunjungan tercatat sebanyak 13.376 orang dengan PAD sebesar Rp193,9 juta.
Menurut dia, objek wisata kawasan Pantai Parangtritis yang menjadi satu wilayah menjadi destinasi wisata tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Bantul, sementara sisanya ke wisata pantai sisi barat seperti Pantai Kuwaru, Pantai Gua Cemara, dan Pantai Baru.
Ia mengatakan, libur akhir pekan bertepatan dengan libur nasional tersebut berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke Bantul. Berdasarkan data di periode yang sama, kunjungan itu mengalami kenaikan dibanding akhir pekan sebelumnya.
Baca juga: Destinasi wisata Bantul DI Yogyakarta dikunjungi 57.365 orang selama libur panjang
"Kunjungan meningkat 76 persen lebih tinggi dibanding dengan periode Jumat-Minggu seminggu yang lalu sebanyak 16.938 orang. Pada periode Jumat (9/5) sampai Minggu (11/5) kunjungan sebanyak 29.850 orang," katanya.
Pihaknya berharap, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut dapat berkontribusi pada PAD Bantul, yang nantinya dapat dipergunakan untuk program peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Tentu kondisi seperti itu nanti juga kami harapkan dapat meningkatkan PAD. Apalagi, tahun ini di sektor pariwisata kita sudah menetapkan target sebesar Rp49 miliar selama setahun," katanya.