Jakarta (ANTARA) - Program “Anak Muda Bisa Ekspor” yang merupakan kerja sama antara Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), SMESCO, dan Shopee Indonesia, menjadi ajang untuk memperluas akses produk UMKM Indonesia ke pasar global.
Pada permulaan acara “Anak Muda Bisa Ekspor” yang digelar di Jakarta, Jumat, dilakukan pelepasan ekspor perdana ke Filipina, yang mengirimkan produk 22 UMKM senilai Rp961 juta yang terdiri atas produk makanan, fesyen, dan kerajinan.
“Ini merupakan hasil inisiasi program Kampus UKM dari Kementerian UMKM, dan rencana kontainer akan berangkat pada 26 Februari dengan durasi perjalanan selama 19 hari menuju Filipina,” kata Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana.
Baca juga: Penggunaan TI oleh UMKM dorong transformasi digital
“Dukungan pembiayaan pengiriman kontainer difasilitasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI),” ujar dia menambahkan.
Temmy melanjutkan, potensi sektor fesyen di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan banyaknya UKM yang aktif di sektor ini.
Ia mengatakan, berdasarkan BPS pada 2024 menunjukkan bahwa ekspor tekstil dan produk tekstil selama ini mengalami peningkatan, dengan nilai mencapai 9,85 miliar dolar AS dengan volume 1,6 juta ton.
“Kinerja ekspor di sektor ini mulai dari kategori sutera, serta tekstil, karpet, rajutan hingga pakaian dan aksesoris berkontribusi terhadap peningkatan ekspor dibandingkan tahun 2023 sebesar 0,89 persen,” katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN dorong pemajuan UMKM melalui ajang INACRAFT 2025