Jakarta (ANTARA) - Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) untuk kedua kalinya pada 20 Januari 2025.
Menyusul pelantikan tersebut, sejumlah kebijakan baru diberlakukan, termasuk kebijakan luar negerinya seperti menarik AS dari Perjanjian Iklim Paris, WHO, penghentian penerapan otomatis kewarganegaraan AS bagi yang lahir di AS, pengaturan penerimaan pengungsi, penerapan tarif dalam kebijakan perdagangan "America First", hingga evaluasi bantuan luar negerinya.
Sejumlah kebijakan luar negeri baru itu telah mendapat respons bahkan kritik dari banyak negara.
Berikut adalah informasi terkait berbagai respons yang disampaikan beberapa negara dan organisasi internasional atas kebijakan luar negeri AS, dikutip dari berbagai sumber.
1. WHO sesalkan keputusan AS mundur dari organisasi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (21/1) menyatakan penyesalannya atas keputusan Presiden AS Donald Trump yang berencana menarik AS dari organisasi tersebut.
2. Uni Eropa sesalkan keputusan AS keluar dari kesepakatan iklim Paris
Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa.Maros Sefcovic pada Selasa (21/1) menyesalkan keputusan AS untuk keluar dari Kesepakatan Iklim Paris.
3. 22 negara bagian gugat perintah Trump soal kewarganegaraan hak lahir
Salah satu dari daftar perintah eksekutif Trump adalah penghentian penerapan otomatis kewarganegaraan AS bagi yang lahir di AS.
Menyusul penandatanganan perintah eksekutif tersebut, 22 negara bagian AS bergabung untuk menyampaikan gugatan terhadap perintah eksekutif tersebut pada Selasa (21/1).
4. Palestina tolak rencana Trump untuk pemukiman ke Mesir, Yordania
Selain kebijakan luar negeri yang mendapat respons penentangan dari banyak negara, usulan Trump untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania juga mendapat penolakan, terutama dari Pemerintah Palestina, yang pada Minggu (26/1) mengecam keras seruan Presiden Donald Trump untuk "membersihkan" Jalur Gaza dan memukimkan kembali mereka di Yordania dan Mesir.
5. China 'tegas' menentang tarif ekspor AS, janji akan membalas
Menyusul penandatanganan penerapan tarif 25 persen terhadap barang-barang impor Kanada dan Meksiko, dan 10 persen untuk China, Beijing dengan tegas menentang langkah pemerintah AS yang mengenakan tarif 10 persen terhadap barang-barang dari China dan mengancam akan membalas guna melindungi kepentingannya.
Baca juga: Strategi adaptasi dan diplomasi ekonomi Indonesia di era Trump
Baca juga: Elon Musk sebut Trump setuju USAID ditutup
Begini respons dunia terhadap kebijakan luar negeri AS
Selasa, 4 Februari 2025 6:52 WIB

Arsip - Presiden AS Donald Trump. /ANTARA/foto-Anadolu/py