Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengaku bahwa dia pernah mengajukan ide dan meminta Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 ditunda.
"Tolong dicatat baik-baik ya. Sebelum saya menjadi Ketua Umum Golkar, ide pertama yang mengeluarkan untuk pilpres ditunda itu adalah ide Menteri Investasi yaitu saya," kata Bahlil saat jumpa pers di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa.
Ia membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan Presiden ke 7 Joko Widodo yang meminta penundaan pilpres hingga perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode.
"Jadi rasanya agak sok tau juga kelihatannya ya," kata Bahlil menyinggung Hasto.
Bahlil menjelaskan ide itu muncul lantaran kala itu situasi kondisi perekonomian Indonesia masih belum stabil pasca lepas dari masa pandemi COVID-19.
Karena kondisi perekonomian belum stabil, Bahlil pun mendapat masukan dari beberapa kalangan termasuk investor agar pilpres diundur terlebih dahulu sambil menunggu kondisi perekonomian pulih.
"Kalau memang dapat dipertimbangkan secara aturan memperbolehkan, ya kalau boleh pilpres nya ditunda. Ditunda atau dibuat pemilunya mundur, itu soal lain. Jadi nggak ada yang minta tiga periode," kata Bahlil.
Bahlil mempertanyakan pihak-pihak yang menggulirkan isu bahwa Jokowi yang meminta perpanjangan masa jabatan ke pihak PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan tidak pernah meminta perpanjangan jabatan sebagai kepala negara.
Baca juga: Ini kata Jokowi soal sebutan pimpinan terkorup
Baca juga: Jokowi nilai penetapan Hasto sebagai tersangka KPK itu proses hukum