Jakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi tiga kali erupsi di Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu pagi.
Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef S Mboro dalam laporan tertulis yang diterima di Jakarta, erupsi pertama terjadi pukul 04:52 WITA. Visual erupsi tersebut tidak teramati.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 101 detik,” demikian laporan Herman terkait erupsi pertama yang terjadi Sabtu pagi.
Erupsi kedua terjadi pukul 05:09 WITA, yang terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 447,3 mm dan durasi 327 detik. Visual erupsi kedua juga tidak teramati.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki NTT erupsi lontarkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter
Tidak lama berselang, erupsi ketiga terjadi pukul 05:24 WITA yang terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan durasi 175 detik.
Herman menyebut, tinggi kolom letusan tersebut teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak gunung.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya,” demikian menurut Herman.
Berdasarkan aktivitas vulkanik terkini Gunung Lewotobi Laki-laki, status gunung berketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut saat ini tetap pada level II atau Waspada.
Oleh karena itu, petugas pos pengamatan itu menyarankan masyarakat setempat maupun pengunjung dan wisatawan untuk tidak melakukan kegiatan apapun dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.
Baca juga: Gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur NTT erupsi pada Sabtu pagi
Rekomendasi itu juga berlaku sektoral 3 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut.
“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki hendak mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi,” demikian laporan Herman.
Ia juga mengatakan bahwa PVMBG akan terus berkoordinasi dengan BPBD Nusa Tenggara Timur dan pihak terkait lainnya untuk melaporkan secara berkala aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki.