Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, membentuk Bengkel WTP diisi satu kelompok kerja yang akan membantu perangkat daerah dalam menyusun laporan keuangan demi tercapainya penilaian Wajar Tanpa Pengecualian.
"Berkaca dari pengalaman tahun lalu, keterlambatan perangkat daerah menyusun laporan keuangan menjadi catatan dan permasalahan sendiri. Oleh karen itu, Pemkot Bogor memandang perlu ada satu kelompok kerja yang akan membantu perangkat daerah," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Syarip Hidayat di Bogor, Rabu.
Ia mengatakan pembentukan Bengkel WTP atau kelompok kerja tersebut dapat menjadi dukungan bagi perangkat daerah untuk membuat laporan keuangan yang akurat.
"Tahun sebelumnya perangkat daerah kesulitan dalam menyampaikan laporan keuangan, masih ada kesalahan dan kurang sesuai dengan fakta," kata Ade.
Oleh karena itu, katanya, Pemkot Bogor mencoba membuat pendampingan dan konsultasi bagi perangkat daerah dalam menyusun dan menyampaikan laporan keuangan.
Dia mengharapkan hal itu berimbas positif pada kinerja pemerintah daerah dalam penilaian BPK.
Menurut Ade, melalui Bengkel WTP, laporan yang disampaikan ke BPKAD dan ditinjau ulang oleh Inspektorat dapat memenuhi ranah akurat. Pendampingan yang diberikan tidak saat akhir laporan saja, tetapi mendampingi sampai proses selesai.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah (BPKBMD) Kota Bogor Angraini Iswara mengatakan kesulitan yang biasa dihadapi perangkat daerah dalam menyusun laporan keuangan, yakni wajib sesuai dengan SAP.
Selain itu, katanya, terdapat temuan yang harus ditindaklanjuti.
Sekretaris Inspektorat Kota Bogor Ni Made Suardani mengatakan fungsi dari Bengkel WTP untuk mengasistensi perangkat daerah yang mengalami kesulitas dalam menyusun laporan keuangan daerah, termasuk laporan aset.
"Teknisnya Inspektorat akan membuat jadwal rutin dan perangkat daerah dapat kapanpun berkonsultasi kami siap setiap hari," katanya.
Pemkot Bogor Bentuk Bengkel WTP
Kamis, 2 Februari 2017 11:13 WIB
Tahun sebelumnya perangkat daerah kesulitan dalam menyampaikan laporan keuangan, masih ada kesalahan dan kurang sesuai dengan fakta.