Pemerintah Imbau Warga Bekasi Waspada Makanan Berformalin

Bekasi, 20/7 (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran makanan berbahaya bagi kesehatan menjelang Ramadhan menyusul temuan tahu berformalin di pasar di wilayah itu, Kamis.

Temuan tersebut didapati saat tim gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi menggelar razia di Pasar Baru Kota Bekasi, Jalan Ir H Juanda, Bekasi Timur.

"Kami mengambil sampel tahu, mi dan daging ayam dari dua pedagang berbeda. Setelah dilakukan pengujian, diketahui tahu yang dijajakan pedagang positif mengandung formalin," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispera Kota Bekasi, Edi Kadarusman di sela-sela operasi.

Edi mengaku telah memetakan sejumlah lokasi peredaran makanan berformalin di pasar tradisional berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, yakni di Pasar Bintara dan Pasar Baru Kranji.

"Beberapa pedagang di pasar itu juga kerap kami temui menjajakan barang berformalin," katanya.

Yana, pedagang tahu yang positif berformalin, mengaku tidak mengetahui barang yang dijajakannya mengandung bahan pengawet.

"Saya dapat barang dari Karawang dan Jakarta. Sehari biasanya sedia dua bak berisi masing-masing 80 buah," katanya.

Selain memastikan bahan makanan yang dijajakan di pasar aman untuk masyarakat, tim juga turut meninjau fluktuasi harga sejumlah komoditas.

Komoditas yang paling tinggi lonjakan harganya ialah daging ayam yang saat ini dijajakan Rp40.000,- per kilogram.

Menurut Edi, harga ayam yang berlaku saat ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Kenaikannya dipicu oleh tingginya harga pakan dan bibit ternak.

Selain daging ayam, komoditas lain yang juga harganya masih tinggi ialah daging sapi yang bertahan di Rp75.000 perkilogram. Meski demikian, permintaan masyarakat tetap tinggi, sehiingga pedagang pun menambah stok barangnya.

"Biasanya sehari hanya satu kwintal, sekarang permintaan sampai empat kuintal," kata Hasan, pedagang daging.


Andi F