Bogor (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor didirikan untuk menciptakan lulusan sebagai jobseeker atau job creator. Saat ini, ada beberapa lulusan dari Polbangtan Bogor yang memiliki wirausaha secara konsisten. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian bahwa lulusan Polbangtan diharapkan menjadi wirausaha pertanian.
Hasil evaluasi dari implementasi Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP) bagi peserta didik, yaitu belum terintegrasi dengan kurikulum. Sehingga sering terkalahkan dengan kegiatan akademik. Oleh karena itu, perlu strategi yang efektif dan efisien untuk menciptakan job creators melalui skema PWMP.
Untuk itu, Detia Tri Yunandar selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor menggagas ide Proyek Bisnis yang bertujuan untuk menumbuhkan sebuah ekosistem kewirausahaan di bidang pertanian.
Baca juga: Soft launching unit bisnis mahasiswa dan alumni, Polbangtan Bogor siap bersaing dengan UMKM
Proyek bisnis ini merupakah salah satu strategi agar Polbangtan Bogor dapat mencetak wirausahawan yang meliputi 4 komponen, diantaranya: Unit Bisnis Mahasiswa, Unit Bisnis Alumni, Mitra Usaha, dan Perbankan (untuk pembiayaan).
Sebagai tindak lanjut, diadakan Temu Bisnis antar seluruh stakeholder terkait di Aula Kampus Cibalagung Polbangtan Bogor pada Selasa (25/10). Temu Bisnis ini dihadiri oleh Alumni, mahasiswa MBKM, dan jajaran Manajemen Polbangtan Bogor.
Detia menuturkan bahwa nantinya proyek bisnis ini akan melibatkan 6 (Enam) orang mahasiswa MBKM serta alumni yang telah berwirausaha.
“Kolaborasi antara mahasiswa dan alumni ini nantinya bisa berupa mentor, motivator, sharing experience, pendamping atau offtaker bila memungkinkan ataupun mitra dalam bentuk lainnya”, ujarnya.
Baca juga: Kemeriahan Hari Sumpah Pemuda ke 94, Polbangtan Kementan adakan perlombaan karikatur
Proyek ini bertujuan untuk membangun unit mahasiswa, alumni, dan mitra yang selalu terhubung dengan pendekatan individu.
Proses pembangunan ekosistem sendiri dimulai dengan proposal usaha, lalu menjalankan usaha dengan pendampingan. Kemudian dilakukan BIMTEK atau coaching secara online untuk pembuatan proposal bisnis, pembinaan keuangan, dan lainnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Baca juga: Cetak petani millenial unggul, Kementan bekali sertifikat kompetensi
Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur.
“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," tambahnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.
Implementasi PWMP, Polbangtan Bogor gaet alumni dan DUDI mitra dalam temu bisnis
Selasa, 15 November 2022 9:05 WIB
Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru.