Serang (Antara Megapolitan) - Perwakilan masyarakat adat Badui di Kabupaten Lebak meminta Gubernur Banten Rano Karno membantu mereka untuk bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo.
"Ya, kalau sudah silaturahmi kan bisa berbagi satu sama lain," kata tokoh masyarakat Badui Dalam Ayah Mursyid usai bertemu Gubernur Banten Rano Karno, di Serang, Rabu.
Permintaan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo itu disampaikan kepada Gubernur Banten Rano Karno dalam pertemuan tersebut. Dengan harapan, perwakilan masyarakat Badui nantinya bisa bersilaturahmi dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Rombongan yang terdiri atas lima orang tokoh Badui ke Kantor Gubernur Banten tersebut ialah untuk bersilaturahmi dan menyampaikan amanat kepada Gubernur Banten kalau saat ini warga Badui Dalam dan Luar berjumlah 11. 620 jiwa yang tersebar di 64 kampung.
Dari 64 dusun atau kampung tersebut, tiga kampung di antaranya merupakan kampung Badui Dalam, yakni Cibeo, Cikesik, dan Cikertawana.
"Tujuan kedatangan kami ini ingin menyampaikan bahwa lahan yang dimiliki oleh warga Badui mulai terbatas. Hal itu seiring dengan makin berkembangnya jumlah warga Badui," kata Ayah Mursyid.
Mursyid mengaku saat ini warga Badui membutuhkan lahan untuk bercocok tanam. Hal itu dikarenakan setiap tahunnya warga Badui harus berladang untuk keberlangsungan hidup dan mendapatkan penghasilan dari bercocok tanam.
Tidak hanya itu, kata Mursyid, kedatangannya ke Kantor Gubernur Banten untuk meminta perhatian dan dukungan pemerintah dalam melakukan promosi terhadap hasil kerajinanan tangan warga Badui.
"Kami juga membutuhkan promosi agar hasil kerajinan kami laku sehingga masyarakat Badui memiliki peningkatan pendapatan," katanya.
Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno berjanji akan mengakomodasi permintaan masyarakat Badui tersebut.
Terkait dengan upaya promosi, Rano Karno mengatakan bahwa Pemprov Banten sudah memikirkan hal tersebut. Hanya saja tingkat produktivitas kerajinan masyarakat Badui yang masih terbatas.