Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi terkoreksi seiring kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pemulihan ekonomi AS.
Pada pukul 9.30 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.815 per dolar AS.
"Sentimen penguatan dolar masih terjadi semalam dan bisa berimbas pagi ini yang bisa menekan rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, penguatan dolar tersebut dipicu kekhawatiran pasar terhadap pelambatan pemulihan ekonomi di AS. Hal itu pula yang mendorong indeks saham AS turun dalam semalam.
Baca juga: Emas anjlok 39,2 dolar, tertekan "greenback" yang terus menguat
"Kekhawatiran pelambatan pemulihan ekonomi AS ini muncul karena pandemi yang masih berlangsung, tapi paket kedua stimulus fiskal AS masih belum ada kesepakatan," ujar Ariston.
Sementara itu, lanjutnya, isu pemulihan ekonomi dan kondisi pandemi dalam negeri juga bisa memberi tekanan ke rupiah.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.
Pada Rabu (23/9) lalu, rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,2 persen menjadi Rp14.815 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.785 per dolar AS.
Rupiah terkoreksi lagi seiring perlambatan pemulihan ekonomi AS
Kamis, 24 September 2020 11:43 WIB
Pada pukul 9.30 WIB, rupiah melemah 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.815 per dolar AS.