Para petani di Desa Jaya Makmur, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, melakukan antisipasi krisis pangan dengan melakukan percepatan tanam padi. Hal ini juga untuk menjaga ketersediaan air. Kecamatan Katingan Kuala termasuk lokasi kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) tahun 2020.

Menurut Koordinator BPP Kecamatan Katingan Kuala Mario, A. Md, tanam padi telah dilakukan oleh Kelompok Tani Sido Makmur yang dipimpin oleh seorang petani bernama Slamet Hartono. Poktan di Desa Jaya Makmur ini bahkan telah selesai melakukan tanam padi seluas 78 hektar pada 31 April 2020 dan diperkirakan panen pertengahan Juli 2020.

“Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi, padi yang ditanam menggunakan varietas anjuran, yaitu Inpari 42, Invari 32, dan Hibrida,” tutur Kuala Mario, Senin (08/06/2020).

Sampai saat ini, kegiatan yang dilakukan Poktan Sido Makmur tetap didampingi penyuluh pertanian pembina Eka Sumitro. Pendampingan dilakukan dalam pemeliharaan padi yang telah ditanam agar berproduksi maksimal. Pemeliharaan meliputi pengairan, pemupukan, pengamatan hama dan penyakit.  

Baca juga: Mentan Ajak Petani Subang Manfaatkan Alsintan dan KUR
Para petani di Desa Jaya Makmur, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah saat melakukan cocok tanam padi sawah. (Megapolitan.Antaranews.Com/Foto: HO/Humas Kementan RI)

Baca juga: Dapat Bantuan RJIT, Petani Mojokerto Siap Hadapi Musim Tanam II

Semangat petani dan penyuluh di BPP Kecamtan Katingan Kuala seiring dengan semangat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kita ingin produktivitas pertanian tetap meningkat meski dalam masa pandemi Covid-19. Dalam kondisi seperti ini, pertanian tidak boleh berhenti untuk mempertahankan Ketahanan Pangan Nasional. Pangan dari produksi pertanian merupakan kebutuhan pokok untuk hidup bagi 267 juta rakyat Indonesia,” tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, meminta agar penyuluh selalu mendampingi petani.

“Penyuluh harus turun ke lapangan, dampingi petani untuk terus berproduksi dalam rangka menjaga Ketahanan Pangan Nasional. Pertanian tidak boleh berhenti dalam situasi apapun, genjot terus produksi pertanian. Penyuluh, petani dan kita semua ayo kita dukung pertanian,” katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Leli Nuryati juga berpesan, bahwa  dalam bekerja harus selalu memperhatikan protokol kesehatan, antara lain hindari kerumunan caranya jaga jarak dengan orang lain, sering cuci tangan pakai sabun, segera ganti baju setelah sampai rumah. (EZ/3/*)

Pewarta: Oleh: Humas Kementan RI

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020