Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menerima kunjungan Direktur Utama TVRI, Iman Brotoseno di kantor pusat PB NU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (05/06).
Ini bukan yang pertama kali Iman Brotoseno mengunjungi kantor pusat PBNU, dalam kapasitasnya sebagai konten kreator ia pernah beberapa kali datang dan berdiskusi untuk pengembangan seni dan budaya.
Kali ini Direktur Utama TVRI yang baru sepuluh hari menjabat itu menerangkan program-program TVRI. Selain itu menjajaki untuk meningkatkan kerja sama TVRI dan PBNU sebagai wujud partisipasi publik dalam penyelenggaraan siaran.
KH Said Aqil Siradj menyambut baik ajakan ini. Ia yang juga anggota Dewan Pengarah BPIP sepakat bahwa penting menggunakan platform TVRI untuk terus menyuarakan Pancasila sekaligus menjaga nilai nilai kebangsaan.
Ketum PBNU itu juga sangat tertarik untuk berpartisipasi untuk mengisi konten yang bermanfaat tidak saja untuk umat Islam, tapi juga bagi keselamatan bangsa.
Lebih jauh Kyai Said Aqil Siradj berpesan kepada masyarakat dalam berperilaku berbangsa: “Kita tidak boleh mencaci maki budaya orang lain. Masing-masing punya budaya yang dibanggakan. Islam harus membuat rasa nyaman pada orang orang di sekelilingnya. Jika justru membuat sekelilingnya resah, itu namanya Fasik. Orang Islam adalah orang yang menyelamatkan lingkungan sekitarnya dari mulutnya dan tangannya. Dari perbuatan dan perkataan. Jadi Islam bukan hanya teologi dan ritual, tapi juga akar budaya, kultur dan akhlak itu bermuara", katanya.
Ketika ditanya maksud kunjungan ini. Iman Brotoseno menjelaskan, “Kedatangan ini sowan pada orang yang saya hormati sekaligus silaturahim. NU itu Istiqamah. Hatinya Istiqamah niat baik atau sidqul qasdi. Jadi saya merasa terhormat begitu Kyai Said Aqil Siradj mau menerima saya" ujarnya.
Dalam pertemuan selama satu jam dengan penuh akrab itu, Kyai Said juga menceritakan tentang bagaimana sumbangsih NU dalam gerakan kemanusiaan pada masa pandemi.
Juga sehubungan dengan dibukanya kegiatan ibadah, Kyai Said Aqil mengimbau agar pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid tetap menjalankan protokol kesehatan. (Rls/Ind/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Ini bukan yang pertama kali Iman Brotoseno mengunjungi kantor pusat PBNU, dalam kapasitasnya sebagai konten kreator ia pernah beberapa kali datang dan berdiskusi untuk pengembangan seni dan budaya.
Kali ini Direktur Utama TVRI yang baru sepuluh hari menjabat itu menerangkan program-program TVRI. Selain itu menjajaki untuk meningkatkan kerja sama TVRI dan PBNU sebagai wujud partisipasi publik dalam penyelenggaraan siaran.
KH Said Aqil Siradj menyambut baik ajakan ini. Ia yang juga anggota Dewan Pengarah BPIP sepakat bahwa penting menggunakan platform TVRI untuk terus menyuarakan Pancasila sekaligus menjaga nilai nilai kebangsaan.
Ketum PBNU itu juga sangat tertarik untuk berpartisipasi untuk mengisi konten yang bermanfaat tidak saja untuk umat Islam, tapi juga bagi keselamatan bangsa.
Lebih jauh Kyai Said Aqil Siradj berpesan kepada masyarakat dalam berperilaku berbangsa: “Kita tidak boleh mencaci maki budaya orang lain. Masing-masing punya budaya yang dibanggakan. Islam harus membuat rasa nyaman pada orang orang di sekelilingnya. Jika justru membuat sekelilingnya resah, itu namanya Fasik. Orang Islam adalah orang yang menyelamatkan lingkungan sekitarnya dari mulutnya dan tangannya. Dari perbuatan dan perkataan. Jadi Islam bukan hanya teologi dan ritual, tapi juga akar budaya, kultur dan akhlak itu bermuara", katanya.
Ketika ditanya maksud kunjungan ini. Iman Brotoseno menjelaskan, “Kedatangan ini sowan pada orang yang saya hormati sekaligus silaturahim. NU itu Istiqamah. Hatinya Istiqamah niat baik atau sidqul qasdi. Jadi saya merasa terhormat begitu Kyai Said Aqil Siradj mau menerima saya" ujarnya.
Dalam pertemuan selama satu jam dengan penuh akrab itu, Kyai Said juga menceritakan tentang bagaimana sumbangsih NU dalam gerakan kemanusiaan pada masa pandemi.
Juga sehubungan dengan dibukanya kegiatan ibadah, Kyai Said Aqil mengimbau agar pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid tetap menjalankan protokol kesehatan. (Rls/Ind/7).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020