Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat angka konsumsi ikan warga di daerah itu hingga saat ini masih rendah atau jauh di bawah rata-rata perkapita nasional.

"Target nasional konsumsi ikan mencapat 33 kg/kapita/tahun, namun warga Kabupaten Sukabumi baru mencapai 25 kg/kapita/tahun," kata Kepala DKP Kabupetan Sukabumi, Abdul Kodir kepada Antara, Selasa.

Menurut Kodir, bahkan untuk warga yang tinggal di pertengahan Kabupaten Sukabumi seperti daerah Pajampangan sangat rendah konsumsi ikannya, karena masih sulit mendapatkan ikan air tawar maupun laut. Namun untuk warga yang tinggal di wilayah selatan seperti Kecamatan Palabuhanratu, Cisolok, Cikakak, Ciracap dan Simpenan konsumsi ikannya cukup tinggi karena daerah pesisir pantai.

Sementara untuk warga yang tinggal di wilayah utara yang cukup tinggi konsumsi ikannya seperti di daerah Kecamatan Cisaat, karena dekat dengan pusat pasar ikan terbesar di Asean yakni Pasar Ikan Cibaraja. Namun, jika dirata-ratakan angka konsumsi ikan masih sangat rendah.

Untuk mendongkrak, agar konsumsi ikan bertambah pihaknya kerap melakukan kampanye makan ikan. Karena dengan mengkonsumsi ikan akan membantu metabolisme tubuh dan otak serta bisa menjaga kesehatan dan mempercepat penyembuhan serta pertumbuhan.

"Kami akui masih ada asumsi sebagai masyarakat yang menilai mengkonsumsi ikan akan menyebabkan cacingan, padahal itu hanya asumsi saja. Maka dari itu, kami terus berupaya mendorong agar warga lebih menyukai ikan dibandingkan dengan daging merah seperti daging sapi maupun ayam yang tingkat lemak jenuhnya lebih tinggi dibandingkan asam lemak tak jenuh yang hanya ada di ikan," tambahnya.

Di sisi lain, dengan adanya program gemar makan ikan yang ditujukan kepada pelajar mulai dari tingkatan sekolah dasar (SD) tujuannya untuk mengenalkan ikan sejak dini. Karena saat ini mayoritas anak-anak lebih menyukai daging ayam dibandingkan ikan. Agar menarik pihaknya juga mengenalkan berbagai produk ikan seperti otak-otak dan nugget. Hingga kini sudah tercatat sebanyak 21 jenis olahan ikan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014