Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menanggung biaya dan keperluan keluarga dan pasien positif COVID-19 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
"Penanganan keperluan keluarga dan pasien positif COVID-19 ini dilaksanakan, bekerja sama dengan Pemkab Purwakarta," katanya, melalui sambungan telepon dari Karawang, Selasa.
Ia mengatakan, kerja sama dilakukan dengan Pemkab Purwakarta, terutama dengan tingkat RT yang mesti melakukan karantina secara komunal di lingkungannya masing-masing.
"Jadi disiapkan tempat tidur, saya biayai kehidupannya. Jadi, tuntas kalau seperti ini. Kami mau menghadapi hidup normal. Saran saya di seluruh Indonesia mesti seperti ini penanganannya, dengan fokus pada yang teridentifikasi terisolasi karantina yang bukan mandiri di rumah, melainkan balai karantina yang disiapkan. Gedung karantinanya bisa gedung apa saja dan siapkan peralatan di sana," katanya.
Baca juga: Dedi Mulyadi sarankan perpanjang jam buka pasar dan toko atasi desak-desakan pembeli
Untuk mengatasi permasalahan COVID-19 ini, disarankan untuk mengidentifikasi masalah dahulu, utamanya yang ada di lingkungannya dan berpotensi menular.
Menurut dia, semua pasien positif di Purwakarta saat ini dipindahkan ke balai karantina yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Dua tempat karantina itu ialah di Maracang dan Jalan Veteran.
"Pokoknya saya biayai yang positif juga keluarganya. Biar mereka tenang untuk penyembuhan COVID-19. Saya melihat kita menangani COVID-19 jangan terlalu sibuk mengurusi yang tak penting. Tapi, mesti mengurusi yang terindikasi virus corona," kata Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi minta pemerintah perkuat fasilitas Puskesmas tangani pasien corona
Sementara itu, Perwakilan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Purwakarta, Elitasari Kusuma Wardani mengatakan, pada hari ini sejumlah warga yang terkonfirmasi positif dan mengisolasi diri di rumahnya satu per satu dijemput Gugus Tugas untuk dipindahkan ke Balai Karantina atau rumah isolasi di wilayah Maracang.
"Ini (pasien positif) sejak April dan bukan pasien baru, melainkan sudah dalam pendataan kami. Mereka pernah positif lalu negatif dan kembali positif lagi. Jadi, imunitasnya naik turun," katanya.
Baca juga: Viral video "bully" bocah penjual jalangkote, Dedi Mulyadi berharap pelaku diproses hukum
Untuk seluruh pasien positif yang dijemput itu dipindahkan ke rumah isolasi berjumlah delapan orang. Sedangkan untuk pasien positif di Purwakarta saat ini berjumlah 21 orang.
"Kami masih menunggu hasil swab selanjutnya. Jadi, menunggu hasil sekali swab lagi," kata Elitasari.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020