Cibinong, (Antaranews Bogor) - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim meninjau kebun percontohan budi daya jambu Deli Hijau di salah satu kelompok tani buah di Kelurahan Cikarawang Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

"Jambu Deli Hijau ini adalah komoditi unggulan, karena memiliki rasa manis yang diatas 11 brix. Dan teksturnya juga sangat bagus, dan segar," kata Hasanuddin.

Menurut Hasanuddin, Direktorat Jenderal Hortikultura sedang mengembangkan budi daya jambu Deli Hijau di sejumlah wilayah di sekitar Jakarta salah satunya Kabupaten Bogor.

Ia memilih wilayah sekitar Jakarta, karena melihat pasar dari jambu tersebut adalah untuk masyarakat menengah.

Jambu Deli Hijau pertama kali dikembangkan oleh salah satu petani di wilayah Deli Sumatera Utara. Karena sifat jambu bukan buah musiman, sehingga sangat cocok dikembangkan untuk mengimbangi ketersediaan buah lokal yang musiman.

"Jambu Deli Hijau ini memiliki perlakuan yang sangat khusus, karena mudah diserang oleh ulat buah. Maka itu perlu petani yang ulet yang bisa membudidayakannya hingga bisa menghasilkan," katanya.

Budi daya jambu Deli Hijau dilakukan oleh Badri pendiri Kelompok Tani Subur Makmur yang juga petani jambu krital. Kesuksesan Badri mengembangkan jambu kristal sehingga membuat dirinya mendapat kepercayaan untuk mengembangkan jambu Deli Hijau.

"Saya diberi bantuan bibit jambu Deli Hijau dari Kementerian Pertanian. Sudah saya kembangkan sebanyak 80 bibit. Saya juga sudah ikut pelatihan langsung pada petani asalnya di Deli Serdang," kata Badri.

Badri optimis jambu Deli Hijau juga dapat bersaing dengan buah-buah impor lainnya, karena dari segi harga sangat kompetitif yakni sekitar Rp30.000 sampai Rp40.000 per kilo.

Menurutnya, dengan harga yang cukup mahal, membuat para petani bergairah untuk membudidayakannya.

"Beberapa batang jambu sudah ada yang berbuah tetapi masih 70 persen kondisinya. Kita akan amati terus, agar budi dayanya baik," kata Badri.






Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014