Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Seorang anak buah kapal atau ABK, Andi Saeful alias Said (37), menyerahkan diri ke Polres Sukabumi usai membunuh bosnya yang juga kapten kapal, Amrin alias Mandor (48), pada Jumat dini hari.

Informasi yang dihimpun Antara dari pihak kepolisian, Said membunuh Mandor yang warga Perumahan BTN Ratu Indah, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, karena korban sering melecehkan ibu angkat pelaku, Linda.

"Tersangka membunuh korban dengan menggunakan badik yang sudah disimpan di balik celananya usai terjadi cekcok mulut. Tersangka langsung menusukkan badiknya beberapa kali ke ulu hati, leher dan perut korban," kata Kapolsek Palabuhanratu, Kompol Narham Sopandi kepada wartawan.

Usai membunuh sang majikan, tersangka mencoba melarikan diri dan menjadi buron polisi dan warga, namun tidak lama kemudian menyerahkan diri ke Polres Sukabumi dan mengakui seluruh perbuatannya.

Menurut Narham, tersangka merupakan residivis pada kasus yang sama, pembunuhan.

Said yang merupakan perantauan yang sudah empat tahun bermukim di Palabuhanratu ini nekat membunuh bos kapalnya karena sakit hati. karena sering menerima informasi dari rekan-rekannya bahwa ibu angkatnya sering dilecehkan Amrin.

"Motif pembunuhan diduga karena tersangka tidak terima ibu angkatnya kerap dilecehkan oleh Amrin. Namun kami masih menggali dan memeriksa Said yang berprofesi sebagai nelayan ini apakah ada motif lain di balik pembunuhan tersebut," tambahnya.

Jenazah korban sudah dievakuasi dan divisum di Rumah Sakit Umum Daerah Palabuhanratu.

Dari hasil visum, korban mengalami beberapa luka akibat tebasan badik tersangka yakni pada ulu hati, perut dan leher serta ada luka di bagian tangan diduga korban sempat menangkis sabetan senjata tajam itu.

"Korban sempat beberapa kali menangkis sabetan badik saya. Saya nekat melakukan pembunuhan ini karena kesal dengan ulah Amrin yang kerap melecehkan ibu angkat saya," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014