Bogor, (Antaranews Bogor) - Dinas Kesehatan Kota Bogor Jawa Barat menurunkan sejumlah tim pemantau hewan kurban yang akan bertugas mengawasi kesehatan hewan baik sebelum hari Raya Idul Adha maupun setelah atau pada saat hari pemotongan.

"Ada lima tim yang kita turunkan, satu tim terdiri dari petugas Dinas Pertanian Bidang Peternakan, dokter hewan dan paramedis veteriner," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Bogor Shahlan Rasyidi, di Bogor, Rabu.

Dia mengatakan, secara berkelanjutan tim pemantau hewan kurban telah diturunkan sejak Senin (8/9) kemarin. Mereka disebar ke enam kecamatan di Kota Bogor untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, serta kehalalan hewan kurban yang akan diperjual belikan jelang Lebaran Idul Adha.

Tim melakukan pemeriksaan kesehatan antimortem, melalui pemeriksaan fisik seperti umur hewan kurban, kondisi fisik tidak cacat dan lumpuh, mengantisipasi antraks dan cacing hewan.

"Ada empat tempat penjualan hewan kurban skala besar yang terdaftar di Kota Bogor, masing-masing menyediakan 300 sampai 500 hewan kurban. Seluruhnya kita periksa kondisinya," kata Shahlan.

Shahlan menyebutkan, dengan pemeriksaan secara ketat tersebut pihaknya menjamin bahwa hewan kurban yang tersedia di Kota Bogor bebas antraks.

Setiap hewan yang didatangkan dari daerah asalnya, untuk dijual di Kota Bogor akan diperiksa kelengkapan administrasinya, seperti Sertifikat Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan daerah asal.

Setelah kelengkapan administrasi lengkap, akan periksa ulang oleh tim Dinas Pertanian, bagi yang dinyatakan sehat akan diberi kalung sehat oleh petugas yang menyatakan hewan tersebut layak dikurbankan.

Shahlan menambahkan, kebutuhan hewan kurban di Kota Bogor seperti pada data tahun lalu sebanyak 3.000 ekor (2013). Diprediksikan permintaan hewan kurban akan meningkat pada tahun ini seiring banyaknya orang yang berkurban di hari Raya Idul Adha.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014