Bogor, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor dan Bank Syariah Mandiri menjalin kerja sama dalam pemanfaatan fasilitas pelayanan perbankan yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak di Balai Kota Bogor.

"Masyarakat Kota Bogor punya mimpi dan Pemerintah Kota juga banyak program, tetapi dananya terbatas. APBD juga terbatas, sumber daya manusia terbatas, waktu terbatas dan aset yang terbatas, karena itu, tidak ada jalan lain, kita harus cerdas dalam menfaatkan keterbatasan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat ditanya tentang kesepakatan kerja sama yang dilaksanakannya, Selasa.

Bima mengatakan, dari kerja sama tersebut ada dua manfaat yang bisa didapat oleh Pemerintah Kota Bogor yakni kepada karyawan ada berbagai kemudahan untuk mendapat produk-produk dari Bank Syariah Mandiri (BSM), baik sifatnya pembiayaan dan pendanaan.

Manfaat lainnya, kepada warga Kota Bogor akan mendapatkan guliran beberapa proyek yang dikerjakan bersama antara Pemerintah Kota dan Bank Syariah Mandiri seperti BSM ikut membantu pembangunan taman, penataan sentra kuliner, serta Sentral makanan halal.

"Semua peluang yang datang disalurkan, saya menugaskan dinas terkait untuk mengeksplor mengelaborasi regulasi. Kata kuncinya, yanga selalu saya sampaikan adalah kolaborasi, kita tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan berbagai pihak," kata Bima.

Terkait proyek kerja sama yang akan dijalankan Pemerintah Kota Bogor dengan Bank Syariah Mandiri yang akan melibatkan masyarakat, seperti pembangunan taman, menata sentra kuliner, dan pusat makanan halal. Bima mengatakan, Pemerintah Kota Bogor bertanggung jawab menyediakan lokasi, sedangkan BSM membantu untuk mengemas tempat tersebut menjadi menarik serta memberikan bantuan modal kepada para UMKM.

Sementara itu, Senio Executive Vice President (SEVP) Bank Syariah Mandiri Edwin Dwidjajanto mengatakan, bentuk kerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor adalah BSM akan memfasilitas pengadaan loket pembayaran (payment point) di lingkungan kerja, pembiayaan bagi pelaku UMKM binaan Pemerintah Kota Bogor serta pembiayaan kepada PNS.

"Kerja sama ini berpeluang meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK), terutama dana murah. Tapi, kami juga ingin menjajaki kemungkinan memanggil potensi bisnis lain di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, seperti pembiayaan cicilan emas kepada PNS," katanya.

Edwin menambahkan, pihaknya akan memberikan layanan optimal bagi seluruh mitra kerja termasuk Pemerintah Kota Bogor dan pegawai di bawahnya.

Ia mengatakan, saat ini per posisi Juli 2014, DPK Bank Syariah Mandiri sudah mencapai Rp57,34 triliun, naik sebesar 8,7 persen dari Rp52,76 triliun per Juli 2013. Dari jumlah tersebut, dana murah mengomposisi sebesar 49 persen atau sekitar Rp28,2 triliun.

Sementara per posisi Juli 2013, komposisi dana murah BSM sekitar 51 persen, sekitar Rp27,34 triliun dari total DPK sebesar Rp52,76 triliun.

"BSM juga akan fokus meningkatkan dana murah, saat ini tren tabungan BSM cukup positif dengan posisi per Juli 2014 mencapai Rp21,56 triliun, naik sekitar 4 persen dibandingkan per posisi Juli 2013 sebesar Rp20,73 triliun. Total rekening dana BSM per Juli 2014 mencapai Rp6,5 triliun," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014