Bogor, (Antaranews Bogor) - Ratusan pengantar memadati area Mesjid Raya Bogor untuk melepas keberangkatan 450 calon haji asal Kota Bogor Jawa Barat yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 20.
Menurut Petugas Sistem Haji Terpadu (Siskohat) Kantor Kementerian Agama Kota Bogor Deden Mahmudi, Senin mengatakan para pengantar sudah berdatangan sejak setelah Shalat Subuh, sementara pemberangkatan dimulai pukul 07.30 WIB.
"Mereka ada yang datang satu kampung, karena yang berangkat ini guru ngaji di kawasan tersebut," kata Deden.
Deden mengatakan, jauh sebelum keberangkatan, pihaknya telah memberikan himbauan agar para calon haji hanya diantar oleh keluarga terdekat saja, tidak perlu membawa kerabat jauh maupun tetangga rumah.
Guna kelancaran pemberangkatan calon haji Kloter 20 asal Kota Bogor tersebut, Kantor Kementerian Agama membatasi keluarga yang boleh masuk ke dalam Mesji Raya untuk mendampingi calon haji yang akan berangkat.
Sedangkan keluarga lainnya, hanya boleh menunggu di luar pagar Mesjid Raya. Merekapun memadati area seputar Mesjid yang menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat.
"Kami memberlakukan sistem undangan, yang boleh masuk ke dalam Mesjid hanya yang memiliki undangan. Yang lainnya tidak diperbolehkan. Hal ini untuk kelancaran pemberangkatan calon haji," kata Deden.
Namun faktanya, lanjut Deden, para pengantar calon haji tetap berdatangan, bahkan jumlahnya lebih banyak dari calon haji.
Antrian kendaraan para pengantar haji ini pun memanjang mulai dari Lampu Merah Baranangsiang hingga dua kilo dari Mesjid Raya, dan kendaraan tersebut parkir di kedua arah Jalan Pajajaran.
"Masyarakat banyak meyakini, ikut mengantar calon haji mendapatkan pahala, karena bersama dengan 40 malaikat yang ikut melepas calon tamu Allah," kata Deden.
Menurut Deden, alasan inilah yang membuat banyak orang yang ingin melepas keberangkatan calon haji, dengan harapan yang belum berhaji dapat terpanggil untuk menunaikan rukun iman kelima tersebut.
Kepala Seksi Penyelanggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Nasrullah mengatakan, keberangkatan kali ini merupakan pemberangkatan yang pertama untuk calon haji asal Kota Bogor.
"Total calon haji ada 450 orang terdiri dari 444 calon haji ditambah enam orang petugas haji," kata Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, tahun ini jumlah calon haji yang diberangkatkan dari Kota Bogor sebanyak 751 orang terdiri dari 678 calon haji asal Kota Bogor dan 78 orang mutasi dari daerah di Jawa Barat.
Seluruh calon haji diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (kloter) yakni kloter 20 berjumlah 450 orang dan kloter 51 berjumlah 307 orang.
"Kloter 51 akan diberangkatkan pada tanggal 17 September mendatang, jumlahnya ada 307 orang termasuk di dalamnya Wali Kota Bogor bersama istri ikut menunaikan ibadah haji," kata Nasrullah.
Para pengantar calon haji ini rela menunggu berdesak-desakan di luar pagar Mesjid Raya Bogor untuk melepas kerabat, orang tua, saudara, maupun sanak keluarganya yang akan berangkat menunaikan rukun iman kelima tersebut.
Keluarga Marpuah (70) warga Jasinga Kabupaten Bogor ini datang dengan menggunakan sebuah bus kecil yang disewa hanya untuk melepas keberangkatan nenek lima cucu tersebut.
"Yang datang satu keluarga besar, semua anak ikut, cucu, dan saudara. Kami ada satu bis datang ke sini (Mesjid Raya-red)," kata Siti Nurjanah (41) anak Marpuah.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
Menurut Petugas Sistem Haji Terpadu (Siskohat) Kantor Kementerian Agama Kota Bogor Deden Mahmudi, Senin mengatakan para pengantar sudah berdatangan sejak setelah Shalat Subuh, sementara pemberangkatan dimulai pukul 07.30 WIB.
"Mereka ada yang datang satu kampung, karena yang berangkat ini guru ngaji di kawasan tersebut," kata Deden.
Deden mengatakan, jauh sebelum keberangkatan, pihaknya telah memberikan himbauan agar para calon haji hanya diantar oleh keluarga terdekat saja, tidak perlu membawa kerabat jauh maupun tetangga rumah.
Guna kelancaran pemberangkatan calon haji Kloter 20 asal Kota Bogor tersebut, Kantor Kementerian Agama membatasi keluarga yang boleh masuk ke dalam Mesji Raya untuk mendampingi calon haji yang akan berangkat.
Sedangkan keluarga lainnya, hanya boleh menunggu di luar pagar Mesjid Raya. Merekapun memadati area seputar Mesjid yang menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat.
"Kami memberlakukan sistem undangan, yang boleh masuk ke dalam Mesjid hanya yang memiliki undangan. Yang lainnya tidak diperbolehkan. Hal ini untuk kelancaran pemberangkatan calon haji," kata Deden.
Namun faktanya, lanjut Deden, para pengantar calon haji tetap berdatangan, bahkan jumlahnya lebih banyak dari calon haji.
Antrian kendaraan para pengantar haji ini pun memanjang mulai dari Lampu Merah Baranangsiang hingga dua kilo dari Mesjid Raya, dan kendaraan tersebut parkir di kedua arah Jalan Pajajaran.
"Masyarakat banyak meyakini, ikut mengantar calon haji mendapatkan pahala, karena bersama dengan 40 malaikat yang ikut melepas calon tamu Allah," kata Deden.
Menurut Deden, alasan inilah yang membuat banyak orang yang ingin melepas keberangkatan calon haji, dengan harapan yang belum berhaji dapat terpanggil untuk menunaikan rukun iman kelima tersebut.
Kepala Seksi Penyelanggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Nasrullah mengatakan, keberangkatan kali ini merupakan pemberangkatan yang pertama untuk calon haji asal Kota Bogor.
"Total calon haji ada 450 orang terdiri dari 444 calon haji ditambah enam orang petugas haji," kata Nasrullah.
Nasrullah mengatakan, tahun ini jumlah calon haji yang diberangkatkan dari Kota Bogor sebanyak 751 orang terdiri dari 678 calon haji asal Kota Bogor dan 78 orang mutasi dari daerah di Jawa Barat.
Seluruh calon haji diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (kloter) yakni kloter 20 berjumlah 450 orang dan kloter 51 berjumlah 307 orang.
"Kloter 51 akan diberangkatkan pada tanggal 17 September mendatang, jumlahnya ada 307 orang termasuk di dalamnya Wali Kota Bogor bersama istri ikut menunaikan ibadah haji," kata Nasrullah.
Para pengantar calon haji ini rela menunggu berdesak-desakan di luar pagar Mesjid Raya Bogor untuk melepas kerabat, orang tua, saudara, maupun sanak keluarganya yang akan berangkat menunaikan rukun iman kelima tersebut.
Keluarga Marpuah (70) warga Jasinga Kabupaten Bogor ini datang dengan menggunakan sebuah bus kecil yang disewa hanya untuk melepas keberangkatan nenek lima cucu tersebut.
"Yang datang satu keluarga besar, semua anak ikut, cucu, dan saudara. Kami ada satu bis datang ke sini (Mesjid Raya-red)," kata Siti Nurjanah (41) anak Marpuah.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014